text ku

YA ALLAH...YA ALLAH...YA ALLAH

Senin, 28 Mei 2012

JIWA YANG BAIK DAN JIWA YANG KEJI


JIWA yang baik itu mempunyai sejumlah tanda, antara lain : Istiqamah dan bersungguh-sungguh, waspada dari kesalahan, rajin beramal, merasa khawatir bila amal-amalnya tidak diterima, dan gelisah jika nantinya tidak meninggal  dalam husnul khatimah. Bila bermunajat kepada Allah, bagaikan orang terseret arus deras yang meminta pertolongan, dan bila berlindung pada Allah, bagaikan seorang tawanan yang pasrah atas nasib dirinya. Sikap tawadhu’(rendah hati) adalah pakaiannya, gelapnya malam adalah tikarnya,dzikir maut (ingat kematian) adalah percakapannya, dan menangis adalah adat kebiasaanya. (Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziah)

JIWA yang keji dan mungkar mempunyai  sifat berikut : Durhaka kepada Tuhannya, melanggar larangan-Nya, menyia-nyiakan hak-Nya, meremehkan dzikir kepada-Nya, hatinya lalai kepada-Nya, lebih memperturutkan hawa nafsu dari pada mendapatkan  ridha Tuhannya, lebih patuh kepada sesama makluk ketimbang kepada Allah, hak Allah dijadikan pengisi celah-celah hati. Ilmu dan hartanya menjadikan dirinya silau oleh gemerlapnya dunia daripada bertafakur kepada Allah. Terhadap sesama manusia disembunyikannya cela dan kekurangan dirinya, tetapi kepada Allah diperlihatkannya terang-terangan. Dia takut kepada sesamanya dan ingkar (tidak takut) kepada Allah. Dia lebih condong bergaul dengan musuh Allah ketimbang dengan Allah. Jika bersedekah dijalan Allah, maka yang disedekahkan itu hanya sebagian kecil (sedikit sekali) dari yang ia hambur-hamburkan untuk mereguk kepuasan dunia dan popularitas diri. Maka kelak Allah akan menurunkan siksa-Nya kepada golongan manusia yang seperti ini. (Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan saran anda....