Dalam
menjalankan ibadah kepada Allah Swt ,hati merupakan sasaran utama saat kita
beribadah kepadaNya. Seperti yang di sebut dalam firman Allah :
“ Dan barang siapa di dunia ini buta hatinya , maka di akhirat
nanti juga akan buta, dan lebih sesat lagi
jalannya.” {QS. Al Israa (17) :
72 }
Ada
beberapa tingkatan kualitas yang diinformasikan Allah didalam al quran. Hati yang jelek, di katagorikan ke dalam 5
tingkatan yaitu,
1.
Hati yang
berpenyakit
Orang yang di dalam hatinya ada rasa iri, benci, dendam, pembohong,
munafik, kasar, pemarah dan lain sebagainya. Dan ini di informasikan dari Al
quran sbb:
“ Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah
penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih , disebabkan mereka berdusta.” {QS Al Baqarah (2) : 10}
“Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai
cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar
hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam
permusuhan yang sangat.” {QS Al Hajj
(22) : 53}
2.
Hati yang jelek
Hati yang jelek adalah hati yang mengeras. Hati yang berpenyakit,
jika tidak segera diobati akan menjadi mengeras. Mereka yang biasa melakukan
kejahatan , hatinya tidak lagi peka terhadap kejelekan perbuatannya. Mereka
menganggap bahwa apa yang mereka kerjakan adalah benar adanya.
“ Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk
merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada merka, bahkan hati mereka
telah menjadi keras dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang
selalu mereka kerjakan.” {
QS. Al An’aam (6) : 43}
3.
Hati yang
membatu
Hati yang keras kalau tidak segera disadari akan meningkat kualitas
keburukannya. Al Quran menyebutnya
sebagai hati yang membatu.
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan
lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir
sungai-sungai daripadanya dan dianatranya sunggguh ada yang terbelah lalu
keluarlah mata air daripadanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh,
karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang
kamu kerjakan.” {QS. Al Baqarah (2) : 74}
4.
Hati yang
tertutup
Hati yang tertup itu bagaikan sebuah tabung resonansi. Jika
tertutup , maka hati kita tidak bisa
lagi menerima getaran petunjuk dari luar. Allah berfirman.
“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka
usahakan itu menutup hati
mereka.” {QS.Al Muthaffifin (
83) : 14}
5.
Hati yang
dikunci Mati
Jika hati sudah tertutup maka tingkatan berikutnya adalah hati yang
terkunci mati. Sama saja bagi mereka diberi petunjuk atau tidak.
“Sesungguhnya orang-orang kafir itu , sama saja bagi mereka, kamu
beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan tetap saja mereka tidak akan
beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan
mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
{QS.
Al Baqarah (2) : 6 – 7 }
Sebaliknya Hati yang baik adalah hati yang mudah bergetar,
sebagai mana firman Allah :
“(yaitu)
orang-orang yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hati mereka,
orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang
mendirikan shalat dan orang-orang yang nafkahkan sebagian dari apa yang telah
Kami rezekikan kepada mereka.” {QS. Al Hjj (22) : 35}
Hati
orang- orang yang demikian itu lembut adanya. Mereka gampang iba melihat
penderitaan orang lain. Suka menolong.Ttidak suka kekerasan. Penyantun. Dan penuh
kasih sayang kepada siapapun.Itulah nabi Ibrahim yang dijadikan teladan oleh
Allah serta menjadi kesayangan Allah sebagaimana diinformasikan dalam firman
berikut.
“Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suata
janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi
Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri
daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya
lagi penyantun.” {QS.
At Taubah (9) : 114 }