Kisah ini aku tulis dan ringkas dari ceramah seorang kyai di
kota-ku kira-kira lima bulan yang lalu atau tepatnya tanggal duapuluh empat
bulan Juni tahun dua ribu sebelas. Bila dalam tulisan ini ada salah kutip atau
salah sumber mohon maaf dan segera beritahu saya untuk di update. Aku tertarik
karena ada korelasinya dengan keadaan
saat ini. Pak kyai memulai dengan contoh pertanyaan dari majelis ta’lim ibu-ibu,
pertanyaannya sebagai berikut :"pak Ustad,kenapa ya ,Allah itu tidak menepati
janjiNya". Dengan sepontan pak ustad menjawab, “ibu segera beristighfar”. Lalu
ibu tersebut beristighfar dan
menjelaskan , hampir tujuh tahun saya berdoa sampai sekarang belum di karuniai
anak. Lalu ustad menjelaskan hakekat doa, syarat-syarat doa di kabulkan dll. Memang Al Quran menyebutkan “ berdoalah kepada
Ku niscaya akan Aku kabulkan”.
Point ke dua beliau menerangkan sebagai berikut di dalam
hadist diceritakan, seorang (serombongan)
pergi berhaji sesampai di Mek’kah mereka mengucapkan Talbiyah dengan khusuk dan
Allah memerintahkan para malaikat menyambut doa mereka dan menerima permohonan
mereka,disisi lain ada seorang
(serombongan) yang berhaji dan mengumandangkan talbiyah namun Allah
memerintahkan para malaikat untuk menolok permohonan mereka. Dalam kisah ini
rupanya mereka datang berhaji dengan harta/uang
yang tidak jelas (korupsi).
Dilain kisah, dalam hadist
Qudsi diceritakan, seorang
wajahnya kusut, rambutnya tak terurus berjalan dibukit yang tandus dan
gersang , sesampai di atas bukit dia mengangkat tangannya seraya bermohon dan
berdoa dengan suara yang lantang dan memelas, dari kejauhan terdengar oleh
beberapa sahabat dan kasihan melihatnya ketika mereka akan memberi pertolongan
tak lupa mereka bertanya kepada Rasulullah tentang orang tersebut, Rasulullah
saw bersabda,’orang itu adalah dulunya seorang kaya yang koruptor dan sombong’ sehingga Allah tidak akan mengabulkan doanya. Itulah salah satu alasan doa kita tertolak maka waspadalah apabila harta yang
dimiliki banyak unsur haramnya. Kita tidak perlu putus asa karena Allah itu Maha Rahman dan Rahim dan sangat sayang pada manusia asalkan kita mau secepatnya kembali kejalan yang benar dan lurus dan berpegang teguh pada Al quran dan hadist. Solusi yang kita lakukan ialah secepatnya kembali kejalan Allah Swt dengan melakukan Taubatan
Nasuha yaitu taubat yang sebenar-benarnya dengan berusaha keras menyucikan
hati, fikiran dan perbuatan setulus-tulusnya kepada zat Yang Maha Suci. Kesucian
itu haruslah kita jaga terus agar benteng pertahanan kita tidak dapat
ditembus/dirusak oleh iblis la’natullah. Insya Allah dengan pertolongan Yang
Maha Kuasa kita selalu dalam taubatan nasuha dan selalu dijalan sirothal
mustaqim, amin ya Allah, amin ya mujibatsailin.