text ku

YA ALLAH...YA ALLAH...YA ALLAH

Kamis, 18 November 2010

Tunduk Pada Pilihan Allah

“Orang yang tidak rela terhadap ketentuan Allah sulit disembuhkan kedunguannya. Hatinya membeku dan tidak mampu menerima cahaya Allah.”   Maimun bin Mahran


Bermacam-macam musibah yang menimpah diri kita tentu ada Hikmahnya dan kita harus mau belajar menerima dan introspeksi diri agar dapat kembali kejalan Sirautal mustaqim yaitu jalan yang lurus dan penuh nikmat.
Para orang-orang saleh sangat tunduk dan patuh terhadap ketentuaan Allah, misalnya ketika putra, saudara, anggota keluarga, atau kerabatnya meninggal dunia dan atau suatu harapan yang sudah didepan mata tiba-tiba terhalang oleh suatu aturan dan kehendak pihak lain. Semua itu mereka lakukan sebagai sikap mengutamakan kehendak Allah Swt. daripada kehendak mereka sendiri. Hal yang diberikan Allah pasti mengandung keadialan dan keutamaan. Betapa banyak keputusan Allah yang hikmah dibaliknya tidak dapat terjangkau oleh manusia biasa.
Muhammad bin Syaqiq berkata,”Suatu hari aku memberikan semangka kepada ibuku. Aku sangat terkejut karena ibuku marah akibat semangka yang kuberikan tidak sempurna. Aku bertanya kepada ibuku,’Wahai ibu kepada siapa ibu marah? Kepada penjualnya, pembelinya, ataukah penciptanya?Demi Allah, jika ibu memarahi penciptanya,sesungguhnya Dia adalah Pencipta yang paling baik. Sedangkan penjual dan pembelinya tidak memberikan sesuatu kepada ibu, selain yang telah ditentukan untukmu sejak azali’.
Setelah mendengar penjelasanku, ibuku memohon ampunan dan bertobat kepada Allah atas perilakunya. Bila saat menerima sesuatu yang tidak mengenakan lalu kita respons dengan kemarahan dan pandangan negatif, itu wajar saja alias manusiawi. Namun yang penting kita cepat-cepat kembali kejalan Allah dan minta ampun padanya serta menyadari bahwa hal itu sudah merupakan ketentuan dari Allah yang Maha Adil. Semoga Allah memberi kita kesabaran dan kedamaian.
Read More...