text ku

YA ALLAH...YA ALLAH...YA ALLAH

Kamis, 08 Desember 2011

RENUNGAN HIKMAH (2)


Jenis amal itu bermacam-macam, lantaran bermacam-macamnya juga keadaan yang datang ke dalam hati.
Penjelasan :
Orang yang bersungguh-sungguh berkeinginan hendak meningkatkan atau menyempurnakan diri hingga bisa mencapai maqam ihsan atau mendapatkan makrifat Allah, tentu rajin beramal dan beribadah. Dalam melakukan amal atau ibadah , masing-masing orang mempunyai pilihannya sendiri-sendiri. Ada orang yang senang meningkatkan amal atau ibadah membaca Al quran, ada yang lebih suka memperbanyak shalat, ada yang senang mengajar, bersedekah, membaca shalawat, silaturahmi dsbnya.
Intinya ialah bila seseorang bersungguh-sungguh melakukan mujahadah (memerangi  nafsu) demi melaksanakan perintah Allah, biasanya lalu ada warid (nur yang datang ke hatinya) dari Allah, baik orang itu menyadari atau tidak. Warid ini menimbulkan keadaan hati yang bermacam-macam: 
  • ada yang merasakan keresahan dan sangat takut kepada Allah
  • ada yang merasakan rasa cinta kepada Allah
  • ada yang merasakan belas kasih kepada semua makluk Allah
  • ada yang merasakan timbulnya luapan gairah tehadap janji Allah
  • dsbnya.
Keadaan hati semacam ini yang lantas melahirkan amal-amal yang berbeda satu sama lain, sebagai mana disebut di atas. 
Marilah kita pelihara kebiasaan kebiasan baik yang telah kita lakukan  dalam beribadah pada Allah Swt agar semakin bercahaya hati sanubari kita. Amin.
Disarikan dari:  Al Hikam, SYEIKH ATHAILLAH AS-SAKANDARI
Read More...

Rabu, 07 Desember 2011

RENUNGAN HIKMAH (1)

Terlambatnya masa pemberian oleh Allah sesudah anda merengek-rengek berdoa, janganlah menyebabkan anda berputus asa. Karena, Allah ta’ala telah menanggung terkabulnya do’a anda menurut pilihan-Nya buat anda, bukan menurut apa yang anda pilih untuk diri anda; serta pada saat yang Dia kehendaki, dan bukan pada saat yang anda inginkan.
Penjelasan :
Yang dimaksud “merengek (ilhah)” ialah mengulang-ulang permintaan. Ini perlu , sebagaimana sabda Rasulullah saw.:”Sungguh, Allah itu menyukai orang-orang yang merengek-rengek dalam berdoa”.
Dalam masalah doa ini, manusia terbagi menjadi tiga golongan :
a.       Orang  yang bermohon kepada Allah dengan pasrah, diberi atau tidak, seratus persen diserahkan kepada Allah. Orang semacam ini, apabila benar penyerahannya, ia memperoleh ridha Allah dan hatinya selalu terpaut kepada Allah. Baik yang dimintanya terwujud atau tidak, ia tetap tidak berhenti berdoa.
b.      Orang yang terus menerus menunggu di depan pintu rahmat Allah dengan kepercayaan penuh terhadap janji Allah, yakni janji terkabulnya doa, sambil menanti keputusan Allah.Ia selalu menyalakan dirinya sendiri atas kelalaiannya dan menganggap bahwa mungkin ada syarat doa yang belum terpenuhi ketika maksudnya belum terkabul.
c.       Orang yang menunggu di depan pintu rahmat Allah lantaran ada pambrih. Ia mengemukan alasan mengapa ia berdoa dan menuntut keberhasilan maksudnya. Orang semacam ini terkadang bimbang terhadap janji Allah, atau berujung menjadi bingung, bahkan nyaris putus asa tanpa sebab.
Padahal Allah jelas-jelas telah berfirman :
       “Berdoa –lah kalian kepada –KU, niscaya Aku kabulkan doa kalian”
Perlu kita ingat-ingat kembali terkabulnya doa itu ditentukan menurut pilihan Allah dan pada saat yang Dia kehendaki, bukannya menuruti kehendak manusia. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah saw. : “ Setiap orang yang berdoa itu pasti memperoleh salah satu diantara tiga ini: adakalanya diwujudkan di dunia sesuai dengan permintaannya, atau pahala doa itu diberikan di akhirat, atau Allah menyingkirkan bencana yang seimbang dengan apa yang dimintanya.”
Rasulullah juga besabda :”Doa kalian tentu dikabulkan,selagi tidak tergesa-gesa”.
Terkabulnya doa ditetapkan menurut pilihan dan waktu yang ditentukan Allah adalah karena :
a.       Apabila langsung dikabulkan,boleh jadi akan menyebabkan kerusakan bagi diri  si pemohon, dalam kaitan dengan agama atau dunianya.
b.      Supaya seorang hamba mengerti akan kekuasaan Allah dan jangan sampai memastikan terhadap Allah.
c.       Maksud utama dari perintah berdoa ialah agar seorang hamba menampakkan ke fakiran dan kebutuhannya di hadpan Allah.  Disarikan dari: Al Hikam, SYEIKH ATHAILLAH AS-SAKANDARI
Read More...