text ku

YA ALLAH...YA ALLAH...YA ALLAH

Jumat, 28 Oktober 2011

PENIPUAN VIA TELEPON DAN SMS

Hari sabtu tanggal dua puluh tiga bulan Oktober dua ribu sebelas, anak-ku pada sekolah dan kuliah, pada  jam Sembilan aku mengantar istri ke daerah buah batu. Aku langsung pulang kerumah dan sampai dirumah kira-kira jam setengah sebelas. Sambil nonton tv aku rileks kan badan karena terasa agak capek  dan rencananya habis makan siang dan shalat zuhur aku mau tidur siang untuk memulihkan kondisi ku. Keasyikan ku terganggu karena telepon rumah berdering, saat itu kurang lebih jam sebelas empat puluh lima menit pada dering yang ketiga aku angkat telepon. Dari kejauhan aku mendengar suara seorang perempuan yang mengaku sebagai ibu guru. Omongan nya begini; maaf ya pak, anak bapak mengalami kecelakan sedang bermain sama temannya di sekolah dia jatuh dan kepalanya terbentur  dan sekarang sudah dirujuk kerumah sakit dalam keadaan kritis, ibu guru (perempuan) itu bicara sambil menagis. Pikiran saya bekerja , wah... berat juga musibah ini gurunya saja menagis terus. Kemudian saya  bertanya pada ibu guru itu, nama ibu siapa ? nomor telepon ibu berapa atau nomor Hp ibu berapa?. Ia jawab, secepatnya bapak kontak guru yang mengantarkannya di rumah sakit (tidak disebutkan nya nama RS) karena kondisinya kritis maka dari itu  langsung aja bapak telepon ke nomor 085656716151 segera ya pak, nanti saya telepon bapak lagi dan pembicaraan kami lalu terputus padahal saya mau bertanya lagi padanya (rumah sakit mana? Dan nama pak gurunya siapa?. Saya ikuti saran ibu tadi, lewat HP saya coba menghubungi  nomor yang disebutkannya  di atas, ternyata  sulit masuk dan setelah berapa kali saya coba tak berhasil tiba-tiba  telepon rumah berdering lagi rupanya  ibu itu menghubungi saya lagi,ia bertanya; gimana pak ,apa sudah di hubungi pak,saya bilang sudah tapi tidak bisa terhubung ,ia terus menangis sedang saya belum merasa seperti ibu itu tapi rasa khawatir sudah ada, untuk mengatasi kwatir tersebut saya tetap zikir pada Allah Yang Maha Kuasa sehingga kecemasan saya masih bisa terkendali (dalam hati saya berkata kayaknya serius juga ini) dalam kondisi begini ,sambil menagis ia bilang pakai nomor yang lain aja ya pak, hubungi nomor   085656707528, saya jawab ok deh saya akan hubungi.  Awal di hubungi tak masuk, coba terus akhirnya masuk, yang punya telepon mengatakan langsung bicara ke dokternya  saja pak. Dokter itu menjelaskan status terakhir kondisi pasien, anak bapak dalam keadaan kritis saya akan berusaha maksimal agar anak bapak bisa sadar dan bisa lepas dari fase kritisnya, saya harus segera menagani anak bapak nanti akan kita beritahu lebih detail. Ternyata kesempatan untuk dialog sangat terbatas, maaf pak saya harus segera menangani pasien, teruskan pembicaraan   ke gurunya aja ya pak,  tiba-tiba telepon terputus. Dalam hitungan detik tiba-tiba telepon rumah berdering lagi, ternyata ibu itu muncul lagi, dia langsung bertanya  apa sudah ada penjelasan dari dokternya, sudah saya bilang. Tiba-tiba Hp saya berdering  lalu saya angkat, langsung saya tanya sebenarnya anak saya ada dimana sekarang, lalu ia jawab, awalnya kita larikan ke RS. Al Islam karena alatnya kurang maka di rujuk ke RS. Hasan Sadikin bapak bisa hubungi nomor 085656707528. Kalau gitu saya akan langsung ke Hasan Sadikin, lalu disarankannya sebaiknya hubungi dulu dokter disana untuk konfirmasi keadaan anak bapak . Kalau gitu saya akan coba.  Begitu terhubung dengan doker tersebut saya bicara dengan doker yang menangani. Bicaranya cukup berwibawa dan dia menjelaskan keadaan dan langkah-langkah yang telah dilakukan dan untuk menghindari gegerotak permanen perlu suatu alat produk jerman dan kebetulan stock di RS habis / terbatas karena harganya cukup mahal tapi bapak tak usah kwatir saya telah hubungi apotek kimia farma stock masih ada selanjutnya bapak bisa langsung hubungi prof. kuncoro di apotek kimia farma supaya keadaan pasien  tidak semakin kritis, kami perlu  waktu 10 menit untuk  pemasangan  alat tersebut. selanjutnya  prof. kuncoro saya hubungi, saya butuh alat dengan kode X2B, lalu beliau bertanya ,bapak siapa?. Saya orang tua pasein dokter Hendra di RS. Hasan Sadikin, prof. berkata,”begini pak, alat yang bapak cari ada di kita namun kita perlu kepastian dari bapak, kenapa prof..Gimana ya, alatnya ini agak mahal. Berapa dok. harganya, kata saya. Dia jawab, kurang lebih 21 juta. Terus saya respons, karena pasiennya kritis dan menunggu alat tersebut harus tiba dalam waktu 10 menit sedang saya masih dirumah sebaiknya alat itu bapak antar saja secepatnya, masalah administrasi dan pembayaran saya akan segera menemui bapak. Nanti perusahan saya yang mengurusnya. Maaf pak,kita perlu kepastian pembayarannya. Saya tegaskan lagi padanya, RS butuh waktu 10 menit prof. menunggu alat ini, gimana prof. Dia bilang maaf pak, kami tak bisa kirim sebelum ada kepastian pembayaran dari bapak.  Di momen inilah kecurigaan saya semakin kuat. Masakan  seorang professor bicaranya tidak sedikitpun punya rasa kemanusiaan. Kalau memang sangat diperlukan kenapa RS dan Apotek tidak membuat suatu pembicaraan yang mengikat dengan reference RS. agar alat itu secepatnya dikirim. Tanda tanya muncul, dokter hendra butuh waktu 10 menit agar alat bisa dipasangkan, Sedang saya bicara dengan dokter hendra plus apotek suduh lebih 15 menit. Saya semakin curiga, berdasarkan logika jarak antara apotek kimia farma dago – dan RS hasan sadikin pada jam 12.30 siang tak mungkin ditempuh dalam waktu 10 menit, sedang saya bicara dengan dokter RSHS dan prof. sudah lebih dari 15 menit. Tak berapa lama telepon terputus disini saya manfaatkan menghubungi teman anak saya, ternyata sibuk alias tak dapat dihubungi.  Untuk memastikan kecurigaan saya maka  saya coba menghungi anak saya langsung dan Alhamdulillah sekali call langsung di angkat. Kalau tadi aku berzikir merasa ada musibah namun sekarang aku bersyukur pada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim karena atas Pertolongan dan PerlindunganNya aku bisa berfikir tenang, jernih, tidak emosional dan dapat menghadapi masalah sendiri yang tidak berdampak pada kesehatan ku padahal kondisi aku waktu itu cukup lelah, mengantuk dan pegal-pegal .  Tak hentinya saya bersyukur karena  kejadian ini mendapatkan hikmah yang luar biasa bagi saya dalam hikmahnya ialah pelajaran "ketenangan" dan "kesabaran". Menurut saya semua ini Allah tunjukkan agar kita semakin yakin atas doa dan amalan (tentu yang sesuai dengan syariat). Setelah shalat zuhur, kondisi saya terasa semakin fit maka saya keluar rumah mau menjeput istri , lagi asyik dijalan datang telepon dari apotek , dia tanya, gimana pak alatnya ? kami tunggu kepastian dari bapak dan jangan sampai terlambat karena anak bapak dalam keadaan kritis dan memerlukan alat tersebut secepatnya. Dengan tanpa emosi dan cukup tenang saya jawab,”kebetulan saya lagi di jalan dan akan lansung ke Rs. hasan sadikin.” tanpa jawaban dari dia telepon terputus, selang beberapa saat datang SMS bunyinya,” Mohon maaf, kita belum bisa antar alatnya sebelum ada yang bertanggung jawab di keuangan kimia farma. Salam prof. Kuncoro.” Sms ini tidak saya jawab dan komentari. Yang saya lakukan adalah berdoa kepada Allah agar mereka yang berbuat jahat semoga diberi petunjuk atas segala kesalah dan kekeliruan yang mereka lakukan. Semoga Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang memberi cahaya pada mereka, semoga tidak ada korban lagi yang jatuh akibat perbuatan mereka. Inilah perubahan prilaku yang saya rasakan , rupanya apa yang saya amalkan saat ini Allah Swt. Menunjukkan hikmahnya  dimana sifat emosi dan marah berubah menjadi sabar, tenang, dan tidak ada rasa balas dendam. Di sini saya bener-benar bersyukur atas Rahmat Allah Swt. Yang telah memberi hikmah tentang akhlakul karimah. Amin.

Read More...