text ku

YA ALLAH...YA ALLAH...YA ALLAH

Senin, 19 Desember 2011

GETARAN KALBU DI GURUN PASIR ( 2 )


"Lalu apa yang kau inginkan dariku saat ini?, dan apakah yang harus saya jawab kelak, ketika saya nanti di hadapkan di Mahkamah Allah, dan Dia bertanya tentang kambing dan harganya itu?. Apa yang harus saya jawab, sedang Dia sudah tahu segalanya……?. Sampai disini Abdullah bin Umar masih belum puas, dia terus mencoba keimanan Mujahid tersebut. Dengan suara pelan , sedih dan memelas beliau berkata: “Kau seorang budak yang miskin,tidak memiliki kekayaan dunia sedikitpun! Sedangkan majikanmu kaya, berkecukupan dan menikmati kemewahan, dia tidak akan merasa rugi atau kehilangan seekor atau dua ekor kambing, bukankah dia sudah memeras tenaga dan keringatmu secara kejam. Mungpung ada kesempatan untuk bersenang dan menikmati makan yang serba enak. Kalau ditanya majikan, katakan saja kambingnya diterkam serigala. Wahai saudaraku, sekarang potonglah kambing itu buat kami. Dagingnya kami makan dan uangnya buat kau, semuanya akan kami rahasiakan, sehingga majikanmu tidak akan tahu selamanya”. Nampak rawut kemarahan di wajahnya, dengan suara keras dan sinis dia berkata :”Apa yang menyebabkan engkau mendorong-dorong saya melakukan maksiat kepada  Allah…? Saya tak mungkin menuruti kata-katamu. Demi Allah, engkau bagi saya seakan-akan setan yang berbentuk manusia.”. Suaranya semakin terdengar keras:”Demi Allah yang tiada tuhan melainkan Dia, aku tiak akan sekali-kali melakukan perbuatan itu. Biarlah aku hidup dalam kemiskinan harta duniawi, daripada mengorbankan keimananku untuk hal yang bersifat sementara dan cepat musnah. Demi Allah, Dia pasti melihatku, aku tidak mau membutakan mataku dan mata batinku dari penglihatan Allah Yang Melihat. Jika berani menentang kehendakNya maka bisa-bisa aku jadi kafir tanpa aku sadari. Pengembala itu menundukkan kepalanya, seakan-akan enggan melihat tamu yang ingin menjerumuskannya kepada dosa dan maksiat.
Sampai disini Abdullah bin Umar masih mencoba menggoda lelaki yang ada dihadapannya untuk mengetahui kekuatan imannya dan keteguhan hati nuraninya :”Sudah aku katakan kepadamu, kau ini miskin”. Bukankah nabi pernah bersabda: “hampir saja kemiskinan itu menarik orang menuju kekafiran”. … dan aku telah berjanji padamu, tidak akan menceritakan kepada majikanmu tentang kambing dan uang itu. Kesabaran Mujahid si penggembala miskin itu sudah sampai pada puncaknya, meledaklah marahnya, bagai singa yang sedang mengamuk dan gunung api yang memuntahkan laharnya, dia berteriak dengansuara yang sangat keras ke muka Abdullah bin Umar:”Kalau keadaannya demikian, lalu dimanakah ALLAH………?Dapatkah kita bersembunyi dari intaiannya….?Bukankah Dia melihat segala yang kita lakukan…..?Lalu dimana ALLAH….. dimana  ALLAH…… di m a n a…….? Air mata mujahid itu mengucur deras,karena rasa sedih, dan takutnya kepada Allah. Dia masih terus berteriak  dengan suara bergetar dan isak tangis:”Dimana Allah….hendak kita kemanakan Allah…? Bukankah Dia melihat kita . Dimana Allah!!! Dimana Allah…. Dimana Allah!!! Teriaknya terus bergema dipadang pasir luas yang panas dan gersang itu .
Abdullah bin Umar dan Abdurrahman bagai baru terbangun dari tidur yang panjang. Keduanya terpaku , hati mereka bergetar merasakan sesuat yang sejuk, yang tiada dapat dilukiskan oleh kata-kata, keduanya berpandangan, rasa hormat dan kagumnya bertambah-tambah terhadap lelaki miskin si penggembala itu. Tanpa mereka sadari air matanya meleleh , dan bibir-bibir mereka seakan ada yang menuntun ketika keduanya mengikuti pekikan yang terus bergema itu “Dimana Allah!!Dimana Allah!!!
Padang pasir yang sebelumnya sunyi itu, sekarang dipenuhi oleh suara ketiga insan itu:”Dimana Allah?? Dimana Allah …???Ketika mengucapkan kata-kata itu, ketiganya merasa dekat sekali dengan pencipta-Nya yang Maha Penyayang, mereka seakan-akan bersama dengan Allah,hidup dalam lingkup cakrawala keimanan yang tinggi masing-masing merasa perasaan spiritualnya:”Seolah-olah  aku sedang melihat kerajaan Allah –ku, seolah-olah aku melihat penghuni surga yang saling berkunjung dengan ceria, dan seakan aku mendengar rintihan dan jeritan tangis penghuni api neraka yang hina”.  
Mereka teringat pada sabda Rasulullah saw;”Allah Swt senatiasa menyinari hati orang Mukmin”. Mereka bagaikan berenang dalam lautan cinta Illahi, Allah bersama mereka, dan mereka senantiasa bersama Allah. Seperti firman Allah:”Dan Dia selalu bersama kamu dimanapun kamu berada (QS. 57(Al-Hadid):4)“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (QS.50 (Qaf) :16)                                                      
Setelah melepaskan rindunya kepada Allah dan menemukan Telaga Ilahi yang baru mereka dapatkan, mereka kembali merasa lebih tenang. Di dalam ketenangan dan kedamaian tersebut Abdullah bin Umar bergumam seakan berbicara kepada dirinya sendiri :” ya junjunganku Rasulullah! Berbahagialah engkau , karena umatmu sesudah paduka pergi masih ada yang tetap pada jalur yang engkau gariskan untuk mereka. Mereka masih tetap dalam pangkuan islam yang hidup, yang benar, yang sehat,islam karyanya, bukan islam bicaranya, islam taqwanya, bukan islam pengakuannya, islam kalbunya, bukan islam lidahnya!! Bergembiralah kekasihku … ya Rasulullah , karena umatmu umat pahlawan yang banyak beroleh berkah, yang mampu menaklukkan hawa nafsu sebelum berhadapan dengan musuh, dan tabah dalam menghadapi godaan nafsu angkara murka. Masih adakah orang yang meragukan, bahwa menaklukan  musuh yang mengalir di dalam aliran darah sendiri, lebih sulit daripada menumpas musuh yang berlindung dibalik perisai dan pedang. Alangkah indahnya kata-katamu, wahai junjunganku, ya Rasulullah, ketika paduka kembali dari medan perang dan berkata :”Kami baru kembali dari medan perang kecil menuju ke medan perang yang lebih besar, yaitu perang melawan hawa nafsu”. Sabda Rasulullah:”Seorang Mujahid yang sebenarnya ialah yang mampu menaklukkan dirinya demi Allah Swt”. ( HR. Turmizi). Allahumma ya Allah, andai doa itu bukan suatu perintah, sudah tentu kita tidak perlu berdoa, bukankah Engkau telah berjanji untuk memenangkan kaum Mukminin itu. Firman Allah: “dan  adalah kewajiban Kami (Allah) untuk memenangkan kaum Mukminin?” (Ar Rum 47) .
Abdullah bin Umar menoleh kepada Mujahid si penggembala Mukmin itu, dan bertanya tentang nama dan alamat majikanya, penggembala itu merasa heran. Walaupun heran, dia beritahukan juga nama dan alamat majikannya, walau dia tidak tahu apa maksudnya. Berdasarkan data yang dia dapat dari si Penggembala, maka tahulah Abdullah bin Umar bahwa majikannya adalah salah seorang tokoh di kota Mekkah yang sudah dia kenal dengan baik.
Sampai  disini, Abdullah bin Umar dan Abdurrahman mohon diri kepada Mujahid untuk meneruskan perjalananya. Ternyata dalam perjalanan mereka benar-benar merasakan kesan yang sangat luar biasa dari peristiwa yang baru mereka alami. Mereka sangat bahagia karena sudah berhasil menemukan Telaga Ilahi, yang tidak sembarang orang dapat menemukan mutiara berharga itu. Seakan-akan tak bosan bibir mereka berkata :”Dimana Allah???!!!!Dimana Allah? Mereka terus mengucapkannya  dengan perlahan…….. ber ulang-ulang…..!
Dalam perjalan yang melelahkan dan meletihkan, akhirnya  sampai juga mereka kekota Mekkah, sahabat Abdurrahman menawarkan istirahat sejenak pulang kerumah. Namun Abdullah menolaknya, dia masuki kampung yang satu terus kekampung yang lain melalui jalan yang sempit, gang, lorong tanpa memperdulikan rasa letih badannya, dicarinya alamat rumah majikan sang penggembala yang mukmin itu, hingga bertemu. Dengan ikhlas di belinya budak dan kambing itu,lalu diumumkannya kepada masyarakat umum bahwa dia telah membebaskan si Penggembala Mukmin itu semata-mata karena Allah, dia serahkan kambing yang dibelinya kepada penggembala itu semuanya tanpa sisa, seraya berkata :”Kebaikan tiada balasannya kecuali kebaikan juga”.(QS Ar Rahman : 60)
Abdullah berjalan menuju rumahnya dan dengan perlahan dan berulang-ulang dia mengucapkan kalimat yang sudah menguasai bathinnya. Dimana Allah…??? Dimana Allah…………..????? Dihari-hari selanjutnya bila dia ketemu sahabatnya dia berkata;”Kalimat itu sudah memerdekakan penggembala itu di dunia, semoga kalimat itu dan amal-amalnya yang lain, yang diisebabkan dari rasa takutnya kepada murka Allah ,akan memerdekakannya di akhirat.
Seseorang tidak akan membangkang kepada Allah, jika dia merasa bersama dengan Allah dan Dia tidak pernah meninggalakannya sekejabpun. Semoga dialah yang dimaksud-Nya dalam firman-Nya : “Laki-laki yang tidak pernah dilalaikan oleh perniagaan atau jual beli dari mengingat-ingat Allah”(QS. An Nur: 37).
Kalbunya memancar terang dengan mengingat asma Allah, dan kerinduan pada-Nya semakin terasa. Kemudian, dia kembali mengulang-ulang : 
                   Dimana Allah….. Dimana Allah…….Dimana Allah...
Dia selalu mengulang-ulang kata-kata itu di sepanjang sisa hidupnya, dan dia menangis bila mengingatnya, sambil berkata : “Demi Allah, itulah kata-kata yang dapat membebaskan seseorang dari api neraka. Demi Allah, itulah kata-kata yang dapat mengantarkan seseorang kepada keimanan yang hakiki. Demi Allah, dia mampu menuntun tangan orang melakukan pekerjaan yang diridhoi Allah Swt. Demi Allah, dia mampu menyampaikan seseorang untuk masuk ke sorga Allah SWT yang tinggi.                        
Read More...

Jumat, 16 Desember 2011

GETARAN KALBU DI GURUN PASIR ( 1 )


Sahabat nabi yang badannya kekar dan berkulit hitam yaitu Bilal, sangat kuat keimanan dan tauhidnya kepada Allah, tak mampu kita rasanya  menghadapi siksaan yang begitu buas yang di lakukan kaum musrikin seperti  dibaringkan di atas pasir yang membara, disiksa dan ditindih dengan batu besar yang panas, walau terasa pedih,sakit dan menyakitkan namun dari mulut beliu hanya keluar terikan :AHAD… AHAD. Teriakan inilah yang mencatat nama beliau dalam sejarah islam.  Setelah selesai era nabi dan sahabat, mari kita coba melihat kisah dizaman tabiin.
Alkisah nun jauh disana dalam perjalanan di gurun pasir yang sangat melelahkan, Abdullah bin Umar dan Abdurrahman sedang mengalami kesulit dalam perjalanannya  menuju Umul Qura kota Mekkah. Mereka kelelahan, haus, tenggorokan kering, bibir pecah-pecah. Mereka benar-benar membutuhkan seteguk air untuk penawar dahaga dan obat dari rasa letih. Betapa hebatnya letih dan dahaga ini sampai Abdullah bin Umar berkata pada sahabatnya: “ demi Allah aku rasanya tak sanggup lagi menahan haus”. Lalu dengan suara yang memilukan Abdurrahman melanjutkan:’Ya Allah, aku tidak tahu lagi apakah perlindungan MU akan datang menjemput kami sebelum kami bertemu ajal’. Allahumma ya Allah alangkah berharganya seteguk air dalam keadaan seperti ini, dan Demi Allah, aku siap membayar harga nya dengan semua harta yang aku miliki. Dalam Al quran Allah berfirman:”Dan kami menjadikan semua yang hidup itu dari air” (QS Al Anbiya :30). Singkat kisah di dalam kesulitan mereka terus berdiskusi membicarakan tentang Rahmat Allah, tiba-tiba keduanya tertegun, karena melihat suatu benda hitam yang bergerak di tengah gurun pasir yang gersang, yang tidak ada tanda-tanda kehidupan.Mereka bersyukur semoga impian kami di Kabul Allah ta’ala. Benda hitam yang mereka lihat ialah segerombolan kambing, seekor anjing yang tengah menjaga,dan  seorang penggembala yang tengah tidur nyenyak di pintu sebuah gua kecil. Anjing penjaga itu menggonggong membangunkan tuannya, ketika melihat orang asing datang mendekati mereka.
Mujahid,penggembala itu terbangun mendengar suara yang ribut, dan setelah mengetahui apa  yang terjadi, dia tersenyum ramah menyambut kedua tamunya dengan hormat dan mempersilahkan tamunya duduk di tempatnya yang teduh, yang hanya memuat dua orang.Melihat kondisi tamunya, penggembala itu tahu, tamunya sudah menempuh perjalanan jauh, letih dan kehausan. Tanpa berkata-kata diperanya susu kambing sehingga baskomnya penuh, dengan ramah susu murni itu dia suguhkan pada kedua tamunya, dan dengan sopannya berkata:”silahkan minum air susu ini, mudah-mudahan dia dapat mengurangi rasa haus dan leti tuan-tuan”.
Dengan tangan gemetar Abdullah bin Umar menerima baskom air susu itu, dan menyerahkan kepada sahabatnya Abdurrahman untuk minum terlebih dahulu,setelah itu baru dia minum dengan sepuas-puasnya,sehingga dahaga dan letih keduanya hilang. Abdullah mengucapkan rasa syukur atas karunia Allah yang telah memberikan seteguk air, yang bagi mereka lebih berharga daripada sebuah kerajaan di bumi. Dia merenungkan nikmat air yang telah diberikan Allah kepada manusia, terutama nikmat air minum yang sejuk, nikmat besar yang sering dilupakan , yang kadang kalah tidak mendapat perhatiaan, nikmat Allah yang akan dipertanyakan di hari kiamat, apakah manusia sudah mensyukurinya? Hadist yang di riwayatkan abu Hurairah mengatakan : “Dan para sahabat nabi saw berpendapat bahwa air sejuk, badan sehat termasuk anugrah Allah yang akan dipertanyakan pada hari Kiamat”.
Abdullah bin Umar mengembalikan baskom susu itu kepada mujahid dan berkata:”terimakasih saudaraku,engkau telah memerah susu terlalu banyak, lebih dari yang bisa diminum oleh dua orang, sayang kalau sisanya tidak kau minum”.Di terimanya baskom tersebut dan diletakkannya disebelahnya tanpa meminumnya.  Dengan kondisi cuaca yang begitu menyengat dan melelehkan, penggembala tidak meminum bagian yang aku sisakan kata Abdullah bin Umar. membuat aku penasaran, bertanyalah dia pada mujahid tersebut:”Kenapa anda tidak meminum sisa susu itu?”. Tidak ……. Saya tidak suka . Saya tidak mau , saya tidak bisa meminumnya. Kenapa saudaraku….., apa yang menyebabkan engkau berbuat demikian? Bukankah  hari demikian panasnya? Tidakkah engkau melihat bibir-bibir kami bagai akan pecah, dan peluhmu membasahi seluruh tubuhmu?.
Didesak demikian, Mujahid terpaksa harus berterus terang, dengan suara perlahan dia menjawab :”Saya sedang berpuasa”. Apa?, engkau sedang puasa….?. “ya,saya sedang puasa”. Abdullah bin Umar semakin heran , puasa apa si penggembala ini di dalam cuaca yang panas, bukan di bulan puasa, bukan pula di bulan-bulan dimana puasa itu terpuji dilakukan, dan bukan juga pada hari-hari yang disunatkan untuk berpuasa. Begitu gencarnya Abdullah bin Umar mengajukan pertanyaan tentang puasa penggembala tersebut, baik dihubungkan dengan syar’I, nazar dll, semua dijawab tidak (tidak ada hubungan dengan puasa beliau). Akhirnya penggembala itu pun menjawab dengan penuh keheranan:”Saya betul-betul heran, mengapa seorang muslim yang berakal sehat seperti engkau mengajukan pertanyaaan-pertanyaan semacam itu?,bukankah engkau seorang mukmin dan beriman pada hari kemudian? Abdullah terperangah , sedikitpun dia tidak menduga akan keluar pertanyaan seperti itu dari penggembala yang hendak diujinya ini. Semakin penasaran beliau, “ Ya, benar…..tapi apa hubungan keimananku dengan puasamu, padahal sekarang bukan bulan Ramadhan, dan Allah tidak mewajibkan engkau berpuasa di hari yang panas ini?.Dengan suara yang penuh takut pada hari Kiamat penggembala miskin itu menjawab: “Saudaraku, sesungguhnya saya berpuasa di hari yang sedemikian panasnya ini karena mau melindungi diri dari teriknya panas di hari Kiamat nanti!!
Abdullah bin Umar tak dapat menyembunyikan rasa hormat dan kagumnya kepada lelaki dihadapannya itu.Berulang kali di dalam hati dia mengulangi kata-kata penggembala itu “sesungguhnya saya berpuasa di hari yang sedemikian panasnya ini karena mau melindungi diri dari teriknya panas di hari Kiamat nanti”. Hatinya terus berkata :” Ya Allah, alangkah dasyatnya panas pada hari itu, di hari semua makhluk dikumpulkan dalam keadaan telanjang , lapar, dahaga, tidak berkhitan, masing-masing merasakan hukuman dosa yang pernah dilakukannya, seperti yang pernah di khabarkan junjunganku Saw. : “Wahai manusia, kelak kalian akan dikumpulkan Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, tidak berkhitan: ‘Seperti kami menciptakannya , Kami mengulanginya kembali, suatu janji pada diri Kami, sesungguhnya benar-benar akan Kami tepati “ (HR. Bukhari-Muslim). 
Nampaknya Abdullah bin Umar masih belum yakin dengan keimanan penggembala ini,  maka teringatlah Abdullah akan nasehat yang pernah disampaikan ayahnya  Amirul Mukmin saat khotbah di atas mimbar: ”Janganlah kalian tertipu dengan puasa dan shalatnya seseorang, akan tetapi telitilah dan perhatikan dengan lebih dalam lagi tentang beberapa hal ini; jika dia berbicara selalu jujur, kalau dipercaya tidak khianat, dan jika melakukan pelanggaran, sangat takut kepada Allah”. (Abqariyatu Umar,oleh Al-Aqqad hal.85). Inilah yang sedang kita hadapi, kita belum bisa mengetahui kebenaran Islamnya penggembala ini, kecuali dengan cara mengujinya”.Sedang asyik berdiskusi dengan sahabatnya Abdurrahman tiba-tiba keduanya mendengar langkah kaki sipenggembala.Dia kembali karena hendak menemani kedua tamunya, setelah pekerjaannya selesai. Tibalah saatnya aku mengujinya dan ingin tahu apa yang mendorongnya untuk berpuasa di hari yang sangat panas dan di musim kemarau kering ini, kalau islamlah yang mendorongnya puasa, niscaya dia akan dapat mencegah hawa nafsunya  dari perbuatan haram yang lain, meski hanya sebesar atom.
Si penggembala itu telah berdiri di depan kedua tamunya, dengan senyum yang tulus, dan muka cerah-ceria dia berulang-ulang berkata: “Ya, marhaban bidhuyuf, betapa senangnya saya dengan kedatangan tuan-tuan.Terimalah kain ini dan letakkanlah sebagai alas tempat duduk, mudah-mudahan dia dapat membuat tuan-tuan lebih enak duduk di dalam cuaca yang sangat panas dan gersang ini”.
Abdullah bin Umar menyambut kain itu sambil berkata:”Terimakasih banyak saudaraku, sungguh kami berdua telah mereporkanmu. Tetapi sebetulnya kami sangat lapar, sudah tiga hari di dalam perjalanan kami tidak mencicipi makanan sedikitpun, sehingga kami betul-betul  lapar, dan rasanya tidak kuat lagi meneruskan perjalanan kami”.
Pengembala itu tampak gelisah. Dia melihat kekanan dan kekiri, tapi dia tak mempunyai makanan apapun untuk disuguhkan pada kedua tamunya yang  sedang kelaparan. Keringgatnya semakin mengucur deras, dan dia meremas-remas tangannya kebingungan,mukanya tampak pucat dan tidak bercahaya, dia tidak dapat menjawab, meski jawabannya sudah terkumpul di dalalm hatinya:”Aku tidak memiliki apapun yang bisa di suguhkan kepada kalian berdua. Ya Allah…. Andai saja aku membawa bekal, atau aku mempunyai makanan yang aku simpan,niscaya aku berikan pada kalian, meskipun aku harus menderita lapar”.Kata-kata yang sudah terkumpul itu tak sanggup diucapkannya.Di hanya menunduk dan tampak sedih.
Abdullah tidak puas melihat sikap lelaki penggembala yang tetap membisu itu. Didepan mereka terlihat kambing yang sedang berkeliaran maka beliaupun berkata:”Tolong kau potongkan untuk kami seekor kambing, kemudian dibakar  untuk makanan kami”. Mendengar ucapan tersebut semakin pucat, gelisah, dan gemetaran bibir si badui itu,sebab kambing-kambing itu bukan milik beliau dan dia tidak punya keberanian untuk memotong kambing itu.Semua kambing ini milik majikanku dan aku adalah budak dimana sewaktu-waktu bisa di perjual belikan.
Abdullah tahu, mujahid tersebut sedang galau, gelisah dan gemetaran, saat itu Abdullah berkata lagi:”Hanya seekor kambing saja, saudaraku yang akan kami makan bersama-sama….”. Rupanya penggembala itu masih belum bisa menjawab, lalu diberinya saran:”Kalau kamu tak keberatan aku siap membatumu !”. Disini batinnya  berperang antara menjelaskan rahasia ini atau menyimpannya saja.  Dan petunjukpun  datang , lalu dia jelaskan dengan harapan tamunya mengerti. Dengan terbata-bata dia berkata:”Kambing-kambing itu buka milik saya, sesungguhnya saya ini hanyalah seorang budak, saya dan kambing-kambing itu adalah milik tuan saya. Majikanku berpesan hanya boleh memberikan air susu kambingnya kepada musafir, akan tetapi dia belum member izin kepada saya untuk memotong kambing.......”
Rupanya ujian belum selesai , Abdullah masih menguji lagi dengan Pertanyaan:”Dimanakah tempat tinggalmu dan tempat tinggal majikan itu”. Terperanjat Mujahid mendengar pertanya tesebut, lalu dengan lemah lembut dijawab :”Dia tinggal jauh dari tempatku, kira-kira menempuh perjalanan tiga malam”. Mendengar jawaban penggembala itu, Abdullah terus mencoba menggoyahkan imannya, nah…..selama majikanmu jauh dari tempatmu ini, beliau tidak akan dapat melihat apa yang akan kau kerjakan ; ayolah kau potong kambing itu seekor saja, aku akan membayarnya dengan harga yang tinggi.   
Mujahid dengan hati yang polos dan bersih, yang tidak mengenal kejahatan namun tetap istiqamah dalam kebaikan itu bertanya:”Bagaimana kalau majikanku tidak mau menerima harga itu?.” Abdullah menjawab:”kenapa harus diberi tahu kepada majikanmu?.”  Lalu…untuk apa harga yang tuan tawarkan tadi…?” Engkau terima uang itu, dan kau boleh ambil semuanya..! Penggembala itu semakin pucat. Lalu dengan heran dia bertanya:”Bagaimana dengan majikan saya , dan kambingnya, apa yang harus saya katakan padanya…?  Katakan saja kambing-kambing itu dimakan serigala. Kau akan mendapatkan uangnya dariku.” Mendengar saran tersebut lelaki itu semakin emosi dan darahnya semakin mendidih ketika membayangkan kebatilan yang dibawa dan dianjurkan oleh tamunya. Dengan berapi-api dia berkata:”Apa yang tuan maksud…?” Apakah saya harus memotong kambing, kemudian mengambil uang haram itu, dan saya laporkan kepada majikan saya bahwa kambing itu dimakan serigala…? Dadanya nampak turun naik menahan emosi yang meluap. Abdullah menjawab dengan tenang:”Dan saya  tidak akan memberi tahukankan  majikanmu!”. 
Mendengar jawaban Abdullah bin Umar yang demikian tenang, dan seolah-olah tidak merasa bersalah itu, meledaklah amarah Mujahid, keringatnya semakin deras mengalir, tangannya gemetaran, bibir ikut bergetar, dan seluruh badannya ikut bergetar karena takutnya membayangkan murka Allah, berlinang air matanya waktu berkata : Apakah  kau bisa menyembunyikan sesuatu dari Yang Maha Alim dan Khabir, yang (mendengarkan langkah semut hitam di gelap gulita malam di atas batu pualam…?”.Dapatkah engkau mencegah agar berita itu tidak sampai kepada zat yang melihat kita dimalam pekat?”. Yang melihatmu ketika engkau berdiri (sholat) , dan ketika engkau menggerakan badanmu diantara orang-orang yang sujud”.  (QS. As-syu’raa : 218 – 219).   Apakah  kau mampu menyembunyikan masalah itu dari dzat  “Yang mengetahui pandangan mata khianat dan apa yang tersembunyi didalam hati”  (Qs. Al-Mukmin : 19).
Bersambung pada tulisan ke-2  .........

Read More...

Kamis, 08 Desember 2011

RENUNGAN HIKMAH (2)


Jenis amal itu bermacam-macam, lantaran bermacam-macamnya juga keadaan yang datang ke dalam hati.
Penjelasan :
Orang yang bersungguh-sungguh berkeinginan hendak meningkatkan atau menyempurnakan diri hingga bisa mencapai maqam ihsan atau mendapatkan makrifat Allah, tentu rajin beramal dan beribadah. Dalam melakukan amal atau ibadah , masing-masing orang mempunyai pilihannya sendiri-sendiri. Ada orang yang senang meningkatkan amal atau ibadah membaca Al quran, ada yang lebih suka memperbanyak shalat, ada yang senang mengajar, bersedekah, membaca shalawat, silaturahmi dsbnya.
Intinya ialah bila seseorang bersungguh-sungguh melakukan mujahadah (memerangi  nafsu) demi melaksanakan perintah Allah, biasanya lalu ada warid (nur yang datang ke hatinya) dari Allah, baik orang itu menyadari atau tidak. Warid ini menimbulkan keadaan hati yang bermacam-macam: 
  • ada yang merasakan keresahan dan sangat takut kepada Allah
  • ada yang merasakan rasa cinta kepada Allah
  • ada yang merasakan belas kasih kepada semua makluk Allah
  • ada yang merasakan timbulnya luapan gairah tehadap janji Allah
  • dsbnya.
Keadaan hati semacam ini yang lantas melahirkan amal-amal yang berbeda satu sama lain, sebagai mana disebut di atas. 
Marilah kita pelihara kebiasaan kebiasan baik yang telah kita lakukan  dalam beribadah pada Allah Swt agar semakin bercahaya hati sanubari kita. Amin.
Disarikan dari:  Al Hikam, SYEIKH ATHAILLAH AS-SAKANDARI
Read More...

Rabu, 07 Desember 2011

RENUNGAN HIKMAH (1)

Terlambatnya masa pemberian oleh Allah sesudah anda merengek-rengek berdoa, janganlah menyebabkan anda berputus asa. Karena, Allah ta’ala telah menanggung terkabulnya do’a anda menurut pilihan-Nya buat anda, bukan menurut apa yang anda pilih untuk diri anda; serta pada saat yang Dia kehendaki, dan bukan pada saat yang anda inginkan.
Penjelasan :
Yang dimaksud “merengek (ilhah)” ialah mengulang-ulang permintaan. Ini perlu , sebagaimana sabda Rasulullah saw.:”Sungguh, Allah itu menyukai orang-orang yang merengek-rengek dalam berdoa”.
Dalam masalah doa ini, manusia terbagi menjadi tiga golongan :
a.       Orang  yang bermohon kepada Allah dengan pasrah, diberi atau tidak, seratus persen diserahkan kepada Allah. Orang semacam ini, apabila benar penyerahannya, ia memperoleh ridha Allah dan hatinya selalu terpaut kepada Allah. Baik yang dimintanya terwujud atau tidak, ia tetap tidak berhenti berdoa.
b.      Orang yang terus menerus menunggu di depan pintu rahmat Allah dengan kepercayaan penuh terhadap janji Allah, yakni janji terkabulnya doa, sambil menanti keputusan Allah.Ia selalu menyalakan dirinya sendiri atas kelalaiannya dan menganggap bahwa mungkin ada syarat doa yang belum terpenuhi ketika maksudnya belum terkabul.
c.       Orang yang menunggu di depan pintu rahmat Allah lantaran ada pambrih. Ia mengemukan alasan mengapa ia berdoa dan menuntut keberhasilan maksudnya. Orang semacam ini terkadang bimbang terhadap janji Allah, atau berujung menjadi bingung, bahkan nyaris putus asa tanpa sebab.
Padahal Allah jelas-jelas telah berfirman :
       “Berdoa –lah kalian kepada –KU, niscaya Aku kabulkan doa kalian”
Perlu kita ingat-ingat kembali terkabulnya doa itu ditentukan menurut pilihan Allah dan pada saat yang Dia kehendaki, bukannya menuruti kehendak manusia. Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah saw. : “ Setiap orang yang berdoa itu pasti memperoleh salah satu diantara tiga ini: adakalanya diwujudkan di dunia sesuai dengan permintaannya, atau pahala doa itu diberikan di akhirat, atau Allah menyingkirkan bencana yang seimbang dengan apa yang dimintanya.”
Rasulullah juga besabda :”Doa kalian tentu dikabulkan,selagi tidak tergesa-gesa”.
Terkabulnya doa ditetapkan menurut pilihan dan waktu yang ditentukan Allah adalah karena :
a.       Apabila langsung dikabulkan,boleh jadi akan menyebabkan kerusakan bagi diri  si pemohon, dalam kaitan dengan agama atau dunianya.
b.      Supaya seorang hamba mengerti akan kekuasaan Allah dan jangan sampai memastikan terhadap Allah.
c.       Maksud utama dari perintah berdoa ialah agar seorang hamba menampakkan ke fakiran dan kebutuhannya di hadpan Allah.  Disarikan dari: Al Hikam, SYEIKH ATHAILLAH AS-SAKANDARI
Read More...

Kamis, 03 November 2011

RENUNGAN HIKMAH

  • Aku tahu, rizki-ku tak mungkin diambil orang lain. karenanya, hati-ku tenang.
    Aku tahu, amal-amalku tak mungkin dilakukan orang lain.
    Maka aku sibukkan diriku untuk beramal.
    Aku tahu, Allah selalu melihatku. karenanya,aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat.
    Aku tahu, kematian menantiku. Oleh karena itu, kupersiapkan bekal untuk berjumpa dengan Raab-ku.
    (Imam Hasan Al-Bashri)

  • Fungsi zikir bagi hati adalah sebagai fungsi air bagi ikan, maka bagaimanakah keadaan ikan jika tanpa air?      (Ibnu Taimiyah)

Read More...

Jumat, 28 Oktober 2011

PENIPUAN VIA TELEPON DAN SMS

Hari sabtu tanggal dua puluh tiga bulan Oktober dua ribu sebelas, anak-ku pada sekolah dan kuliah, pada  jam Sembilan aku mengantar istri ke daerah buah batu. Aku langsung pulang kerumah dan sampai dirumah kira-kira jam setengah sebelas. Sambil nonton tv aku rileks kan badan karena terasa agak capek  dan rencananya habis makan siang dan shalat zuhur aku mau tidur siang untuk memulihkan kondisi ku. Keasyikan ku terganggu karena telepon rumah berdering, saat itu kurang lebih jam sebelas empat puluh lima menit pada dering yang ketiga aku angkat telepon. Dari kejauhan aku mendengar suara seorang perempuan yang mengaku sebagai ibu guru. Omongan nya begini; maaf ya pak, anak bapak mengalami kecelakan sedang bermain sama temannya di sekolah dia jatuh dan kepalanya terbentur  dan sekarang sudah dirujuk kerumah sakit dalam keadaan kritis, ibu guru (perempuan) itu bicara sambil menagis. Pikiran saya bekerja , wah... berat juga musibah ini gurunya saja menagis terus. Kemudian saya  bertanya pada ibu guru itu, nama ibu siapa ? nomor telepon ibu berapa atau nomor Hp ibu berapa?. Ia jawab, secepatnya bapak kontak guru yang mengantarkannya di rumah sakit (tidak disebutkan nya nama RS) karena kondisinya kritis maka dari itu  langsung aja bapak telepon ke nomor 085656716151 segera ya pak, nanti saya telepon bapak lagi dan pembicaraan kami lalu terputus padahal saya mau bertanya lagi padanya (rumah sakit mana? Dan nama pak gurunya siapa?. Saya ikuti saran ibu tadi, lewat HP saya coba menghubungi  nomor yang disebutkannya  di atas, ternyata  sulit masuk dan setelah berapa kali saya coba tak berhasil tiba-tiba  telepon rumah berdering lagi rupanya  ibu itu menghubungi saya lagi,ia bertanya; gimana pak ,apa sudah di hubungi pak,saya bilang sudah tapi tidak bisa terhubung ,ia terus menangis sedang saya belum merasa seperti ibu itu tapi rasa khawatir sudah ada, untuk mengatasi kwatir tersebut saya tetap zikir pada Allah Yang Maha Kuasa sehingga kecemasan saya masih bisa terkendali (dalam hati saya berkata kayaknya serius juga ini) dalam kondisi begini ,sambil menagis ia bilang pakai nomor yang lain aja ya pak, hubungi nomor   085656707528, saya jawab ok deh saya akan hubungi.  Awal di hubungi tak masuk, coba terus akhirnya masuk, yang punya telepon mengatakan langsung bicara ke dokternya  saja pak. Dokter itu menjelaskan status terakhir kondisi pasien, anak bapak dalam keadaan kritis saya akan berusaha maksimal agar anak bapak bisa sadar dan bisa lepas dari fase kritisnya, saya harus segera menagani anak bapak nanti akan kita beritahu lebih detail. Ternyata kesempatan untuk dialog sangat terbatas, maaf pak saya harus segera menangani pasien, teruskan pembicaraan   ke gurunya aja ya pak,  tiba-tiba telepon terputus. Dalam hitungan detik tiba-tiba telepon rumah berdering lagi, ternyata ibu itu muncul lagi, dia langsung bertanya  apa sudah ada penjelasan dari dokternya, sudah saya bilang. Tiba-tiba Hp saya berdering  lalu saya angkat, langsung saya tanya sebenarnya anak saya ada dimana sekarang, lalu ia jawab, awalnya kita larikan ke RS. Al Islam karena alatnya kurang maka di rujuk ke RS. Hasan Sadikin bapak bisa hubungi nomor 085656707528. Kalau gitu saya akan langsung ke Hasan Sadikin, lalu disarankannya sebaiknya hubungi dulu dokter disana untuk konfirmasi keadaan anak bapak . Kalau gitu saya akan coba.  Begitu terhubung dengan doker tersebut saya bicara dengan doker yang menangani. Bicaranya cukup berwibawa dan dia menjelaskan keadaan dan langkah-langkah yang telah dilakukan dan untuk menghindari gegerotak permanen perlu suatu alat produk jerman dan kebetulan stock di RS habis / terbatas karena harganya cukup mahal tapi bapak tak usah kwatir saya telah hubungi apotek kimia farma stock masih ada selanjutnya bapak bisa langsung hubungi prof. kuncoro di apotek kimia farma supaya keadaan pasien  tidak semakin kritis, kami perlu  waktu 10 menit untuk  pemasangan  alat tersebut. selanjutnya  prof. kuncoro saya hubungi, saya butuh alat dengan kode X2B, lalu beliau bertanya ,bapak siapa?. Saya orang tua pasein dokter Hendra di RS. Hasan Sadikin, prof. berkata,”begini pak, alat yang bapak cari ada di kita namun kita perlu kepastian dari bapak, kenapa prof..Gimana ya, alatnya ini agak mahal. Berapa dok. harganya, kata saya. Dia jawab, kurang lebih 21 juta. Terus saya respons, karena pasiennya kritis dan menunggu alat tersebut harus tiba dalam waktu 10 menit sedang saya masih dirumah sebaiknya alat itu bapak antar saja secepatnya, masalah administrasi dan pembayaran saya akan segera menemui bapak. Nanti perusahan saya yang mengurusnya. Maaf pak,kita perlu kepastian pembayarannya. Saya tegaskan lagi padanya, RS butuh waktu 10 menit prof. menunggu alat ini, gimana prof. Dia bilang maaf pak, kami tak bisa kirim sebelum ada kepastian pembayaran dari bapak.  Di momen inilah kecurigaan saya semakin kuat. Masakan  seorang professor bicaranya tidak sedikitpun punya rasa kemanusiaan. Kalau memang sangat diperlukan kenapa RS dan Apotek tidak membuat suatu pembicaraan yang mengikat dengan reference RS. agar alat itu secepatnya dikirim. Tanda tanya muncul, dokter hendra butuh waktu 10 menit agar alat bisa dipasangkan, Sedang saya bicara dengan dokter hendra plus apotek suduh lebih 15 menit. Saya semakin curiga, berdasarkan logika jarak antara apotek kimia farma dago – dan RS hasan sadikin pada jam 12.30 siang tak mungkin ditempuh dalam waktu 10 menit, sedang saya bicara dengan dokter RSHS dan prof. sudah lebih dari 15 menit. Tak berapa lama telepon terputus disini saya manfaatkan menghubungi teman anak saya, ternyata sibuk alias tak dapat dihubungi.  Untuk memastikan kecurigaan saya maka  saya coba menghungi anak saya langsung dan Alhamdulillah sekali call langsung di angkat. Kalau tadi aku berzikir merasa ada musibah namun sekarang aku bersyukur pada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim karena atas Pertolongan dan PerlindunganNya aku bisa berfikir tenang, jernih, tidak emosional dan dapat menghadapi masalah sendiri yang tidak berdampak pada kesehatan ku padahal kondisi aku waktu itu cukup lelah, mengantuk dan pegal-pegal .  Tak hentinya saya bersyukur karena  kejadian ini mendapatkan hikmah yang luar biasa bagi saya dalam hikmahnya ialah pelajaran "ketenangan" dan "kesabaran". Menurut saya semua ini Allah tunjukkan agar kita semakin yakin atas doa dan amalan (tentu yang sesuai dengan syariat). Setelah shalat zuhur, kondisi saya terasa semakin fit maka saya keluar rumah mau menjeput istri , lagi asyik dijalan datang telepon dari apotek , dia tanya, gimana pak alatnya ? kami tunggu kepastian dari bapak dan jangan sampai terlambat karena anak bapak dalam keadaan kritis dan memerlukan alat tersebut secepatnya. Dengan tanpa emosi dan cukup tenang saya jawab,”kebetulan saya lagi di jalan dan akan lansung ke Rs. hasan sadikin.” tanpa jawaban dari dia telepon terputus, selang beberapa saat datang SMS bunyinya,” Mohon maaf, kita belum bisa antar alatnya sebelum ada yang bertanggung jawab di keuangan kimia farma. Salam prof. Kuncoro.” Sms ini tidak saya jawab dan komentari. Yang saya lakukan adalah berdoa kepada Allah agar mereka yang berbuat jahat semoga diberi petunjuk atas segala kesalah dan kekeliruan yang mereka lakukan. Semoga Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang memberi cahaya pada mereka, semoga tidak ada korban lagi yang jatuh akibat perbuatan mereka. Inilah perubahan prilaku yang saya rasakan , rupanya apa yang saya amalkan saat ini Allah Swt. Menunjukkan hikmahnya  dimana sifat emosi dan marah berubah menjadi sabar, tenang, dan tidak ada rasa balas dendam. Di sini saya bener-benar bersyukur atas Rahmat Allah Swt. Yang telah memberi hikmah tentang akhlakul karimah. Amin.

Read More...

Jumat, 21 Oktober 2011

HATI-HATILAH DENGAN HARTA

Kisah ini aku tulis dan ringkas dari ceramah seorang kyai di kota-ku kira-kira lima bulan yang lalu atau tepatnya tanggal duapuluh empat bulan Juni tahun dua ribu sebelas. Bila dalam tulisan ini ada salah kutip atau salah sumber mohon maaf dan segera beritahu saya untuk di update. Aku tertarik karena ada korelasinya  dengan keadaan saat ini. Pak kyai memulai dengan contoh pertanyaan dari majelis ta’lim ibu-ibu, pertanyaannya sebagai berikut :"pak Ustad,kenapa ya ,Allah itu tidak menepati janjiNya". Dengan sepontan pak ustad menjawab, “ibu segera beristighfar”. Lalu ibu tersebut  beristighfar dan menjelaskan , hampir tujuh tahun saya berdoa sampai sekarang belum di karuniai anak. Lalu ustad menjelaskan hakekat doa, syarat-syarat doa di kabulkan dll.  Memang Al Quran menyebutkan “ berdoalah kepada Ku niscaya akan Aku  kabulkan”.
Point ke dua beliau menerangkan sebagai berikut di dalam hadist  diceritakan, seorang (serombongan) pergi berhaji sesampai di Mek’kah mereka mengucapkan Talbiyah dengan khusuk dan Allah memerintahkan para malaikat menyambut doa mereka dan menerima permohonan mereka,disisi lain ada  seorang (serombongan) yang berhaji dan mengumandangkan talbiyah namun Allah memerintahkan para malaikat untuk menolok permohonan mereka. Dalam kisah ini rupanya mereka datang berhaji dengan harta/uang  yang  tidak jelas (korupsi).  
Dilain kisah, dalam hadist  Qudsi diceritakan, seorang  wajahnya kusut, rambutnya tak terurus berjalan dibukit yang tandus dan gersang , sesampai di atas bukit dia mengangkat tangannya seraya bermohon dan berdoa dengan suara yang lantang dan memelas, dari kejauhan terdengar oleh beberapa sahabat dan kasihan melihatnya ketika mereka akan memberi pertolongan tak lupa mereka bertanya kepada Rasulullah tentang orang tersebut, Rasulullah saw bersabda,’orang itu adalah dulunya seorang kaya yang koruptor dan sombong’ sehingga Allah tidak akan mengabulkan doanya. Itulah salah satu alasan doa kita tertolak maka waspadalah apabila harta yang dimiliki banyak unsur haramnya. Kita tidak perlu putus asa karena Allah itu Maha Rahman dan Rahim dan sangat sayang pada manusia asalkan kita mau secepatnya kembali kejalan yang benar dan lurus dan berpegang teguh pada Al quran dan hadist. Solusi  yang kita lakukan ialah secepatnya kembali kejalan Allah Swt dengan melakukan Taubatan Nasuha yaitu taubat yang sebenar-benarnya dengan berusaha keras menyucikan hati, fikiran dan perbuatan setulus-tulusnya kepada zat Yang Maha Suci. Kesucian itu haruslah kita jaga terus agar benteng pertahanan kita tidak dapat ditembus/dirusak oleh iblis la’natullah. Insya Allah dengan pertolongan Yang Maha Kuasa kita selalu dalam taubatan nasuha dan selalu dijalan sirothal mustaqim, amin ya Allah, amin ya mujibatsailin.   
Read More...

Senin, 17 Oktober 2011

AKU TERINGAT NASEHAT KH. ARIFIN ILMAM

Pada hari Senin tanggal sepuluh bulan Oktober tahun dua ribu Sepuluh ketika aku berjalan dari lapangan parkir menuju tempat absen seperti biasa aku menaiki anak tangga teras lobby, Allah mentakdirkan aku tersandung pada anak tangga teras dan terjatuh dengan posisi mau tiarap kedua lutut menyentuh lantai teras, kedua telapak tangan juga menyentuh lantai teras dan kepala Alhamdulillah hanya nempel didinding dan dengan izin Allah tidak terbentur. Sinkronisasi kejadian dari mulut aku keluar ucupan ZIKIR inilah  pengalaman spiritual hari ini yang aku rasakan ketika aku lihat telapak tangan ku tak ada yang lecet hanya lutut kiri ku yang sedikit terasa linu dan saat aku bangun dan berjalan Alhamdulillah dapat berjalan dengan normal. Disinilah aku teringat akan makna ZIKIR yang pernah aku dengar dan maknahi yang disampaikan Ust. Arifin Ilham pada siaran TV kisahnya begini; Suatu subuh aku mendengar ZIKIR ,ceremah dan  nasehat  yang di sampaikan oleh ust. Arifin, enta kebetulan atau sengaja nasehat itu antusias dan senang sekali saya mendengarnya . Beliau menyampaikan “ ibu,bapak  dan hadirin perbanyaklah ZIKIR mengingat Allah kapanpun dimanapun dalam suasana dan situasi apapun mari kita ber ZIKIR dengan sebebar-benarnya kepada Allah Swt.”  Allah Yang Maha Kuasa mencintai orang-orang yang ber-zikir dan malaikat senantiasa menjaganya. Beliau menjelaskan bahwa di pesantrennya ada kegiatan olahraga bulutangkis, setiap pemain dibiasakan dalam kondisi  ber wudu’ dan saat memukul atau mengejar  bola dianjurkan ber-ZIKIR demikian aturan main yang mereka sepakati dan buat. Ustad menjelaskan mari kita lakukan aktivitas kita dimulai dengan menjaga  wudu’ dan senantiasa  ber-ZIKIR pada Allah Swt. Dan ini sesuai dengan firman Allah Swt. “ Sesungguhnya tentang kejadian langit dan bumi dan pergantian malam dan siang menjadi tanda (atas kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal/ berfikir. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah pada saat berdiri, duduk dan berbaring; dan mereka memikirkan kejadiaan langit dan bumi ,(sambil berkata): ya Tuhan kami, bukanlah Engkau jadikan ini dengan percuma (sia-sia), Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksaan  neraka.  ( QS. Ali-Imran( 3) : 190 -191). Kita harus berusaha menjaga kondisi yang baik sebelum datang  sakaratul maut untuk mencapai  hal itu,  tidak biasa dengan santai harus berusaha meningkatkan amal- ibadah  dan memperbanyak ZIKIR kepada Allah. Bila saatnya dipanggil kita masih mampu menyebut asma Allah sehingga kita mendapat khusnul khotimah dan jangan sampai kita mati dalam kondisi yang menyedikan  atau su’ul khatimah ,nau’zubillah min zaliq.
Read More...

Jumat, 23 September 2011

SAKIT MERUPAKAN COBAAN DAN UJIAN

Bagi orang yang beriman akan memandang sakit sebagai salah satu ciptaan Allah yang ditimpahkan kepada manusia dan mereka harus ikhlas menerimanya sebab sesuatu yang Allah timpahkan pasti ada maksudnya.  Banyak ayat dan hadist yang menerangkan tentang rahasia dibalik sakit ini. Salah satu hikmah dari sakit  ialah sebagai ujian dan cobaan untuk membuktikan siapa saja yang benar-benar beriman. Al-Quran menjelaskan setiap orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah, tidak akan dibiarkan begitu saja dengan pengakuannya ini. Karena  Allah Swt. Akan memberi bermacam-macam cobaan untuk membuktikan sampai sejauh mana kebenaran pengakuannya itu. Mari kita simak ayat berikut :
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: kami telah beriman “, sedang mereka tidak diuji lagi? ( QS. 29 :2 )
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu ? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta di goncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)    (QS 2 :214 ).
Demikian Allah Swt. Akan menguji hamba-hamba-Nya dengan kebaikan dan keburukan. Dia menguji manusia berupa kesehatan, agar mereka bersyukur dan mengetahui keutamaan Allah serta kebaikan-Nya kepada manusia. Kemudian Allah Swt juga akan menguji manusia dengan keburukan, seperti sakit dan miskin, agar mereka bersabar dan memohon perlindungan serta berdoa kepada-Nya.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-oang yang sabar, Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Mereka itulah (orang-orang) yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan  mereka, dan merka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ( QS 2: 155-157)
Sebagian orang menganggap sakit adalah suatu malapetaka atau kutukan Allah yang dijatuhkan kepadanya. Tidak sedikit orang yang takkala ditimpa suatu penyakit menjadi putus asa, kehilangan pegangan bahkan buruk sangka kepada Allah swt. Lalu timbul rasa tidak puas kepada Allah, merasa dengan sakitnya tersebut Allah bersikap tidak adil, sehingga ia tidak lagi menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai hamba Allah.
Dalam pandangan islam, penyakit merupakan cobaan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Ketika seseorang sakit disitu terkandung pahala, ampunan,dan akan mengingatkan orang sakit  kepada Allah Swst. Dari Aisyah r.a, Rasulullah bersabda “Tidak ada musibah yang menimpa diri seseorang Muslim, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya, sampai-sampai sakitnya karena tertusuk duri sekalipun.” (HR. Bukhari).
Bagi seorang mukmin, jika semakin dekat kepada Allah dan semakin dicintai Allah, maka Allah menambah ujian baginya. Sebagaimana disebutkan dalam hadist yang sahih, “sesungguhnya manusia yang paling banyak mendapatkan ujian adalah para nabi, kemudian para manusia pilihan. Mereka diuji sesuai dengan kadar keagamaannya. Jika agamanya kokoh, maka semakin ditambah ujiannya.”
Mari kita lihat cuplikan cobaan yang di derita nabi Ayub yang terserang penyakit para sampai orang jijik  dan membuangnya jauh-jauh.  Namun ada manusia yang tulus dan selalu mendampinginya yaitu istrinya Rahma. Suatu ketika Rahma bertanya,” Wahai suamiku, mengapa engkau masih tabah beribadah kepada Allah sedangkan Ia telah menyiksamu sekian lama.” Nabi Ayub menjawab,” Sesungguhnya tidak pantas aku kecewa karena sakit selama tujuh tahun ini, sementara sudah delapan puluh tahun lamanya aku menerima nikmat sehat dari-Nya, dan nikmat hidup dengan penuh kesenangan dan rezeki.”
Sekarang kita faham bahwa cobaan itu diciptakan Allah antara lain untuk mengingatkan manusia terhadap rahmat-rahmat yang telah diberikaNya. Apakah selama ini kita mensyukurinya?. Jadi, Allah beri penyakit agar kita dapat menyadari bahwa selama ini kita telah diberi rahmat sehat yang begitu banyak.Namun kesehatan yang kita miliki itu seringkali diabaikan, bahkan mungkin disia-siakan. Padahal ia mempunyai harga yang sangat bernilai tiada tolak ukur dqn bandingannya. Bila kita jatuh sakit, barulah kita insyaf  betapa besar harga kesehatan itu bagi diri kita.
Disamping itu, sakit juga digunakan oleh Allah Swt.  Untuk memperingatkan manusia atas dosa-dosa dan perbuatan jahatnya selama hidup di dunia. Kalau dahulu dia tidak pernah berfikir tentang dosa dan pahala, maka disaat sakit seperti ini biasanya manusia teringat akan dosa-dosanya sehingga ia berusaha untuk bertobat dan memohon ampun kepada Allah yang Maha Kuasa. Bagi manusia yang beriman, sakit merupakan alat control naik-turun keimanannya  atau dijadikan alat ukur kasih sayang Allah padanya. Lewat sakit Allah menengurnya, maka ia berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan iman dan taqwanya. Kalau munusia itu mempunyai kesadaran ingin kembali kejalan Allah dan ingin bersama Allah itulah tandanya Rahmat Allah telah mampir kedirinya lewat  teguran sakit. Wa’laulam .
Read More...

Rabu, 21 September 2011

APRESIASI KEHIDUPAN

My friend,seorang yang  berusaha menjalankan syariat islam sesuai dengan tuntunan misalnya memperbanyak ibadah sunnah, berusaha berbuat baik dalam kehidupan kalau ditempat kerja berusaha mengamalkan shalat sunnah dhuha dan dirumah shalat malam dan zikir.  Suatu hari aku ajak ngobrol-ngobrol santai namun ada seriusnya juga dan sampailah obrolan pada keluarga. Maaf ya kang putranya ada berapa, jawabannya ada 4 orang yaitu 3 perempuan dan satu laki. Yang pertama sedang menjalani pendidikan disalah satu perguruan tinggi negeri   semester tiga yang kedua sekolah di SMA kelas satu, yang ketiga di SD kelas lima dan yang ke empat SD kelas Dua. Berat juga ya tanggungan nya akang, kata saya. Kalau difikir-fikir pasti berat  tapi semua Allah telah mengaturnya pak. Kita harus selalu  berdoa dan dekat pada Allah yang Maha Kuasa dan yakin atas ketetapnnya. Yakinlah Allah Maha Pengasih dan Penyayang tinggal bagaimana kita menyikapi dan menjalaninya, kata beliau. Dalam hati saya berkata, hebat, kuat sabar dan tabah juga nie orang. Percaya atau tidak inilah kenyataannya. Penuturan tulus ini saya dapat dari seorang tenaga kerja out sourcing yang mempunyai take home pay sesuai dengan UMR yang berlaku di kota bandung. Berat baget itu kang. Begitulah pak, semua saya jalani apa adanya dan yakin Allah yang mengatur rezeki.
Rezeki bisa datang lewat saya , lewat anak-anak atau lainnya, yang penting jangan lupa ibadah, berdoa dan berbuat baik insya Allah, Yang Maha Kuasa akan sayang dan yakinlah rezeki Allah yang mengatur.. Bagaimana dengan anak-anak, Alhamdulillah anak saya yang pertama dan yang kedua dengan prestasi yang dirahinya dapat diterima di salah satu smp favorit di kota Bandung tepatnya di buah batu. Kalau anak yang pertama ini cukup kuat mentalnya pak, waktu di Smp  sering diejek dan diolok-olok teman-teman sekolahnya. Dengan kekuatan , ketekunan dan ketabahan episode ini dapat ia lalui dan berhasil menembus sekolah SMA favorit di buah batu juga dan akhirnya dapat diterima dan kuliah di perguruan tinggi negeri. Namun sayang adiknya tak kuat melewati episode ini dan Alhamdulillah ia masih diterima di Sma negeri di kota Bandung.  Bagaimana dengan transportasi anak-anak yang kuliah dan yang di sma. Kedua anak ku tiap pagi jam 5.30 aku antar yang satu turun di by pass sukarno hatta dan meneruskan perjalanan naik bus kota ke jatinagor dan adiknya aku antar sampai sekolahnya di ciwastra. Masing masing mereka membawa bekal untuk makan siang tanpa uang jajan, hampir menangis saya mendengarnya. Ya Allah, tiada yang mustahil bagi Engkau untuk mengangkat derajat seseorang asalkan dia mau berusaha, berjuang, sabar, tawakal dan berdoa. Hamba yakin atas Kuasa-Mu ya Allah.
Sebelum kami mengakhiri obralan saya bertanya pada beliau, “apakah pernah tersirat keputusasaan dalam menghadapi hidup ini.” Alhamdulillah pak, semuanya saya serahkan kepada Allah karena Allah yang mengatur kehidupan kita dan Allah juga yang mengatur rezeki kita. Allah Maha tahu dengan kondisi seperti sekarang mungkin itulah kehidupan yang sedang saya jalani. Yang penting kita harus tetap bersyukur dan menerima apa yang telah ditetapkanNya. Insya Allah, kemuliaan akan Allah berikan didunia bagi keluarga saya .amin . wallahu ‘alam.
Read More...

Selasa, 13 September 2011

SILATURAHMI LEBARAN 1432 H

Bila merujuk pada kalender masehi  2011 maka 1 syawal jatuh pada hari selasa, berarti lebaran akan di mulai hari selasa namun pemerintah baru bisa memutuskan dalam sidang isbat pada malam selasa, apakah lebaran hari selasa atau rabu. Selesai shalat Isya berjamaah di masjid aku serius mendengarkan sidang isbat. Setelah mendengar, memahami dan mengamati pembicara pembicara yang hampir semua melakukan pembenaran dengan dalil dan rujukan menurut versi masing-masing.  Berdasarkan hal di atas maka hati nurani ku berbisik lebih baik lebaran hari selasa dan Alhamdulillah di Makkah juga hari selasa. Aku ajak anak dan istri shalat  I’id di lapangan Lodaya. Ternyata jamaahnya cukup banyak sampai ke jalan. Demi menjaga kekhusukan umat yang berpuasa hari Rabu maka saya putuskan untuk jalan-jalan ke Lembang. Walau cuaca kemarau namun suhu di Lembang tetap saja terasa sejuk. Kami menikmati buah nanas si madu yang banyak airnya dan manis rasanya, kami juga sempat bercengkrama di kebun teh dan foto-foto bersama. Waktu zuhur tiba, kami shalat di masjid as Sa'adah yang nyaman dan tenang. Setelah puas berekrasi,kami kembali ke Bandung. Sebelum pulang ke rumah kami mampir ke rumah kang Ali  di cimbeluit. Alhamdulillah mereka semua ada di rumah sedang merayakan  lebaran. Cukup lama kami ngobrol. Yang menarik adalah Wisda bertemu dengan Nissa dan mereka berdiskusi tentang kedokteran  dan sebagian  dari buku-buku kedokteran nissa di pinjamkan kepada Wisda. Saya lebih banyak ngobrol dengan kang Ali. Melihat kondisi kang Ali, saya menjadi terharu dan prihatin karena badan semakin mengecil, pergerakan jari tangan untuk memegang sudah semakin susah, untuk berjalan sangat susah karena dibantu dengan alat penyangga. Namun yang sangat luar biasa adalah pemikirannya masih tetap tajam dan selalu update. Mudah-mudahan kekuatan ini menjadi modal baginya untuk sembuh.  Dalam hati aku berdoa ”ya Allah, beri kesembuhan padanya dan beri dia kesabaran dalam menghadapi cobaan ini”. Mudah-mudahan  ikhtiar beliau untuk berobat ke Negeri Cina di kabulkan Allah Swt. Semoga Allah memberi solusi untuk kesembuhan syaraf terjepit yang di alami beliau . amin ya Allah .. amin ya Rahman , amin ya Rahim, amin ya Mujibatsailin.
Read More...

Jumat, 09 September 2011

MOMEN-MOMEN PENTING RAMADHAN dan LEBARAN 1432 H / 2011

1.    Berkumpul bersama anak-anak, shalat berjamaah bersama khususnya magrib dan shalat malam pada 27 Ramadhan di Masjid Riyadusolihat RS Al-Islam

2.    Khatam Al-Quran pada Saum ke 29.

3.    Merasa di beri kemudahan , kelancaran dan kepahaman  saat tilawah Al-quran dan ini merupakan Rahmat Rahmadhan yang Allah Swt anugrahkan.

4.    Sebelum shalat malam di mulai di masjid Riyadusolihat ada tausiyah dan selesai tausiyah di teruskan dengan acara masing-masing yaitu  tilawah dan perenungan  tanpa disangka sampai jam dua dan dilanjutkan dengan shalat malam berjama’ah sampai menjelang makan saur.

5.    Shalat malam berjamaah dilaksanakan 2 x4 plus witir 3 rakaat. Surat yang dibaca juz 15, pada saat  witir surat Al alaq, Kafirun, Iklas, Falaq dan Naas pada rakaat terakhir sebelum sujud  imam berdoa cukup enak didengar dan menyentuh lubuk hati yang dalam dan air matapun tak dapat dibendung. Inilah puncak kenikmatan Ramadhan 1432 H bersama istri dan anak-anak.

6.    Dengan berlebaran hari selasa apa yang ditunggu-tunggu oleh Wisda sebagai pendamping dan pembelajaran secara nyata dari ilmu kedokteran yang didapat secara tiori menjadi kenyataan karena pada malam Rabu sepupuhnya Fitri di bawah kerumah sakit Al Islam untuk melaksanakan persalinan, semalaman ia mendapingi sampai Rabu pagi. Sekitar jam 6.30 wib ia pulang dulu untuk mandi dan tidur-tiduran. Rupanya sekitar jam 10 wib Fitri dibawah keruang bersalin dan wisda segera menuju Rumah Sakit untuk mendampingi dan menyaksi proses persalinan. Seandainya ia berlebaran Rabu maka proses yang ia tunggu-tunggu tak mungkin didapat. Inilah Hikmah yang Allah berikan kita baru tahu setelah proses terjadi.

Terima kasih ya Allah, Engkau beri kepahaman dan engkau buka pintu Rahmat pada kami semoga kami semakin dekat kepada-MU dan Engkau naungi kami dengan cahaya-MU sehingga keluarga kami ada dalam Rahmat MU ya Allah , Ya Rahman , Ya Rahim. Amin.   
Read More...

Kamis, 23 Juni 2011

MELAZIMKAN IBADAH MALAM

Dan, pada sebagian malam, shalat tahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu; semoga Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. ( QS Al Isra : 79) 

 “ Shalat yang manakah yang paling utama setelah shalat wajib? Rasulullah Saw. Menjawab, shalat tahajud.”    ( HR. Muslim )

“ Kalian harus mengerjakan shalat malam, sebab itu kebiasaan orang-orang saleh sebelummu, jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, penebus dosa dan kejelekan, serta menangkal penyakit dari badan.”  (HR. Tirmizi)

Hampir semua manusia memanfaatkan malam sebagai waktu istirahatnya. Namun ada juga manusia yang menghabiskan waktu malam dengan bersenang senang ketempat hiburan atau bergadang sambil nonton pertandingan sepakbola.
Sebaliknya, manusia yang ingin kembali kepadaNYA, tentu tidak akan melepas begitu saja waktu separoh malam atau sepertiga malam yang penuh Rahmat dan Ampunan. Dimalam yang sunyi dan sepih itu Allah turun ke bumi untuk mendatangi hamba-hamba yang sedang bermunajat dan apabila dia berdoa akan dikabulkan doanya dan bila dia minta ampun akan diampuni segala salah dan dosanya dan bila dia bertaubat akan diterima taubatnya (hadist).
Hasan Al-Bashri menuturkan,”hendaklah seseorang jangan meninggalkan ibadah malam karena dosa yang telah ia perbuat di waktu siang. Bertobatlah kepada Allah dengan ibadah malam.” Ibadah malam dapat menolong kalian dari kesulitan hari kiamat.
Problem yang kita alami ialah betapa sulitnya diri ini membiasakan bangun di tengah malam yang dingin dan sunyi ini, rasanya rugi kita bangun karena tidur belum puas. Hal ini benar, namun bila ”niat” sudah kuat dan ”tauhid” semangkin mantap insya Allah hambatan (godaan syetan) ini akan mampuh kita lawan dengan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Dengan terbiasanya kita shalat malam,tanpa kita sadari Rahmat Allah Swt mengalir dalam diri dan darah kita misalnya emosi mulai dapat terkontrol, akhlak semakin membaik, ibadah semakin rajin, spiritualitas semakin tajam, tawa’du,sabar, tawakal bonus lainnya kesehatan dan daya tahan tubuh semakin meningkat padahal waktu istirahatnya telah berkurang.
Wajar dan pantaslah para nabi, sahabat dan para kekasih Allah Swt. Sangat menjaga waktu malam untuk bertahajud karena Rahmat Allah Swt yang begitu Agung dan saat kita beribadah hubungan kita kepada Sang Pencipta adalah langsung dan jauh dari unsur-unsur ria, ujub, dan sombang.
Dalam sebuah riwayat, Allah taala menurunkaan wahyu kepada nabi Daud a.s.”wahai Daud, orang yang mengatakan cinta kepada-Ku tetapi selalu terlelap dalam tidurnya dan tidak pernah shalat malam adalah pembohong besar.”
Rasulullah Saw. Beribadah malam sampai kakinya bengkak, padahal Allah Swt. Telah mngampuni dosanya. Bagaimana aku dapat tidur, padahal aku sama sekali tidak tahu apakah Allah telah mengampuniku atau belum.” 
Read More...

Rabu, 08 Juni 2011

MANFAAT PUASA SUNNAH

“ Sesungguhnya lapar adalah senjata orang Mukmin. Orang yang selalu menahan lapar (puasa) tidak akan berbuat dosa karena dorongan syawatnya telah sirna.”
Ali Syakhawi      
   
Bila kita simak kehidupan Nabi Saw, para sahabat dan para ulama yang zuhud maka salah satu amalan yang senantiasa mereka jaga ialah puasa sunnah. Puasa, dapat menjernihkan hati dan pikiran. Salah satu solusi untuk mengendalikan hawa nafsu lakukanlah puasa. Sebab, ketika berpuasa, nafsu seseorang akan berkurang. Efeknya, jiwa akan tenang, hati jadi suci dan pikiran makin jernih. Akibat jiwa tenang, hati terasa suci dan pikiran jernih saat shalatpun menjadi focus alias khusuk, rasanya sepanjang hari kita dalam naungan Allah Swt. Pesan sufi pada para ilmuwan selalu berpuasa ketika menulis. Hal ini di maksud agar mereka memahami Al Quran, Sunnah dan pendapat  para ulama dengan hati dan pikiran yang jernih.
Al-Dhahak bin Al-Muzahim berkata,” Perbanyaklah engkau berpuasa. Sebab, ia akan meringankan jiwamu ketika berbuat kebajikan. Jika perutmu penuh dengan makanan engkau akan malas beramal. Puasa dapat memperbaiki pencernaanmu dan kecerdasanmu. Perut yang terlalu penuh menghasilkan uap panas yang naik dan masuk ke rongga kepala. Saat itulah otakmu tertutup oleh uap tersebut dan sulit untuk menangkap ilmu. Akibatnya, engkau menjadi ingin banyak tidur.” Walaupun puasa membuat kita lapar dan dahaga tapi, kita tetap semangat dan tangkas disaat berpuasa. Allah sungguh senang kepada hamba-hamba yang giat dan semangat ketika berpuasa.   Semoga kita diberi kemudahan dan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa untuk dapat melakasanakan puasa-puasa sunnah. Amin.                       
Read More...

Rabu, 27 April 2011

TINGKATAN ORANG YANG BERTAUBAT

Setiap manusia punya salah dan dosa, kesempatan untuk kembali kepada jalan Allah ter buka lebar bagi manusia yang ingin bertaubat. Kalau kita perhatikan dalam kehidupan maka ada beberapa tingkat dalam taubat tersebut, yaitu :
Pertama, mereka terus menerus bertaubat sampai akhir hidupnya dan tidak pernah terbetik dalam hati untuk mengulangi perbuatan dosa yang lalu dan sekarang. Tegasnya, mereka berusaha menjauhi segala dosa. Mereka adalah orang-orang yang berjiwa tenang dan disifati dengan kedudukan taubat yang tertinggi. Karena mereka menempuh jalan yang lurus, senantiasa taat kepada Allah, menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah, membersihkan diri dari segala bentuk maksiat dan berakhlak mulia. Inilah tingkat tertinggi orang yang bertaubat. 

Kedua, mereka menempuh jalur istiqamah, dan senatiasa dalam naugan taubat sepanjang hidupnya. Namun tanpa sengaja dalam kehidupan ada saja dosa-dosa atau keburukan yang menimpah. Seandainya hal ini terjadi, maka mereka dengan cepat mencela diri mereka dan memperbaruhi tekad untuk bertaubat dan terus menyesali dan bertanya kedalam hati kenapa ini harus terjadi dan terus berharap agar Allah membimbing mereka ke jalan lurus dan istiqamah. Pada tingkat ini sebenarnya mereka benar-benar telah istiqamah namun celah masih dimanfaatkan  setan untuk berbuat salah dan dosa. Kalau kita perhatikan tingkat ini termasuk tinggi, namun bila dicermati disinilah kebanyak posisi orang-orang yang bertaubat.
      Ketiga, orang-orang yang terus menerus bertaubat pada rentan waktu tertentu, namun perbuatan maksiat dan syawat mengalahkan diri mereka. Mereka mencampur adukkan antara perbuatan baik dengan perbuatan buruk. Jiwa mereka mencelanya, namun mereka tidak mampuh memulai taubat akibat angan-angan yang terlalu panjang, sehingga keingin untuk taubat senantiasa tertunda terus. Mereka yang ada pada level ini sebenarnya berada di jurang kerusakan dan bahaya tingkat tinggi, karena kemungkinan ajal menjemputnya, meninggal sebelum sempat bertaubat yang akan membuat mereka menyesal selama-lamanya. 

      Keempat, orang-orang yang punya hasrat mau bertaubat namun, jiwa mereka condong pada hawa nafsu buruk. Syawat inderawi telah menguasai mereka sehingga akhirnya terjerumus dalam dosa-dosa tanpa adanya itikad dalam hati untuk bertaubat. Mereka adalah orang-orang yang dikhawatirkan meninggal dalam keadaan su’ul khatimah. Inilah bahayanya kalau kita selalu menurutkan hawa nafsu dan syawat sehingga kita lupa kepada Akhirat yang pasti.  
          Read More...

          Jumat, 25 Maret 2011

          MEMANFAATKAN ILMU YANG SEDIKIT

          “Janganlah engkau berlama-lama dalam menuntut ilmu jika engkau tidak akan mengamalkannya.”       Ali Khawwash

          Ilmu adalah amanat dari Allah yang wajib dipenuhi haknya, yaitu di amalkan. Jika seseorang memberikan ilmu kepada orang yang tidak mengamalkannya, berarti dia telah menyia-nyiakan hak ilmu tersebut.

          Ilmu adalah alat untuk mencapai tujuan. Karena itu, jika engkau mengambil alat tanpa memakainya, alangkah dungunya dirimu. Belajar bukan sekedar mencari pengetahuan, melainkan berusaha untuk mengamalkannya.

          Hindarilah kemunafikan, yaitu ilmu yang banyak dengan amal sedikit. Ciri orang yang terbebas dari kemunafikan adalah amalnya banyak ibarat gunung dan ilmunya ibarat tumpukan pasir yang sedikit.

          Al Ghazali berkata,”jika usiamu sudah lanjut, fokuskan perhatianmu untuk belajar ilmu tentang hati. Memang, engkau perlu mendalami ilmu kalam, filsafat dan fiqih. Namun, jadikanlah sisa umurmu untuk merenungi keadaan batinmu. Janganlah engkau menghabiskan masa tuamu dalam perdebatan fiqih. Sebab, perdebatan itu hanya membawa dirimu berkeras hati, dengki, dan bersaing tidak sehat.” Disamping itu Ibn Al Mubarak memberikan petuah,”Setiap ilmu yang engkau dapat haruslah mempraktekkannya saat itu juga. Jika kamu tahu keutamaan berbuat baik, saat itu juga engkau harus berbuat baik kepada orang lain. Jika engkau mendapatkan ilmu tentang bertobat, bertobatlah saat itu juga. Yakinlah, ilmu yang engkau dapat tersebut tidak akan pernah terlupakan dan hilang dari ingatanmu.”. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana bila ilmu yang didapat tidak diamalkan?. Pastilah, menjadi penumpukan beban bagi dirimu. Ilmu yang tidak diamalkan itu hanya menambah beban hisabmu di akhirat kelak.”

          Ilustrasi; zaman sekarang teman-teman kita sesama muslim banyak yang berilmu dan gemar berdebat, sayang nya ilmu tersebut tidak diamalkan maka muncullah kemunafikan, kejahatan intelektual, kejahatan sosial dll. Jika kita mau bangkit dan ingin mendapatkan Rahmat Allah mulai sekarang kita coba mengamalkan Al Quran dan As Sunnah. Bila kita menemukan dalil tentang keutamaan tobat lakukanlah taubat tersebut, ketika Nabi Saw yang maksum mencontohkan ” tidak kurang dari 100 kali dalam sehari” beristghfar (Hr. Bukhari) kenapa kita biarkan lewat begitu saja. Rasulullah hampir setiap malam bagun dan bershalat tahajud padahal beliau sudah dijamin masuk surga, kita yang penuh dengan dosa dan salah tak mengunakan kesempatan ini padahal shalat tahajud merupakan kebiasan para nabi-nabi dan orang-orang shaleh. Salah satu kunci untuk mendapatkan Rahmat Allah ialah mengamalkan apa yang difirmankan Allah Swt dan dicontohkan oleh Rasul-NYA dan dikerjakan lillahi ta’ala. Semoga Allah membukakan hati kita dan memberikan cahayaNYA. Amin ya Rabbal’alamin.
          Read More...

          Selasa, 22 Maret 2011

          RIDHA ATAS KETETAPAN ALLAH

          “ Wahai nafsu (jiwa) yang tenang(suci), kembalilah engkau kepada Tuhanmu dengan hati ridha dan di ridhai-Nya.” (QS Al Fajr[89] : 27 -28)

          Aku ridha Allah sebagai Tuhanku.
          Aku ridha Islam sebagai Agamaku.
          Aku ridha Muhammad sebagai Nabi dan Rasul.
          Ikrar Ini Populer dikalangan Sufi.

          Apabila kita ridha menerima keputusan Allah maka akan menentramkan dan meringankan hati kita dalam menjalini kehidupan. Dan, orang yang memiliki keridhaan dalam hatinya tidak akan banyak mengeluh.

          Seseorang bertanya kepada Rabiah Al-Adawiyyah,”Bagaimana jika Allah memasukkan dirimu kedalam neraka?, Apakah engkau akan menerima atau menolaknya?.” Rabiah menjawab,”Aku lebih suka masuk kedalam neraka jika di dalamnya aku mendapat ridha Allah. Dan Aku akan menolak dimasukkan kedalam surga jika di dalamnya aku tidak mendapat ridha Allah Swt.”

          Abu Madain berkata,” Tanda-tanda orang yang mendekati su’ulkhatimah (buruk akhir hayatnya) adalah ia tidak dapat bersabar dan ridha terhadap musibah yang menimpa dirinya. Ketaksabaran dan ketakridhaan dari musibah yang menimpa dirinya akan mendorongnya pada kekufuran. Orang yang tidak diberi anugrah ridha akan banyak mengeluh, resah, dan berangan-angan.”

          Ibrahim Al taimi mengingatkan, Sebuah musibah akan menjadi kifarat dosa seseorang jika ia menghadapinya dengan sikap sabar dan ridha. Sedangkan, jika ia menghadapinya dengan sikap gelisah dan keluh kesah, ia hanya akan menambah beban dosa.
          Munajadku ya Robb , Ilahi anta ma’suudi wa ridhaqah ma’lubi. Ya Allah engkaulah yang aku tuju dan ridha MU yang aku harapkan.amin.
          Read More...

          Rabu, 09 Februari 2011

          Tobat dan Menyesali Diri

          “Di antara ketulusan tobat adalah menyesali
          diri dan berusaha untuk melakukan amal saleh
          sebanyak-banyaknya.”
                                                           Al Muhasibi

          Ada lima hal Iblis terusir dari surga selama-lamanya yaitu :
          1. Tidak mau Mengakui dosa-dosanya.
          2. Tidak menyesalinya.
          3. Tidak mencela dirinya karena dosa
          4. Tidak cepat-cepat bertobat.
          5. Berputus asa dari Rahmat Allah.

          Sebaliknya lima hal yang membuat Adam mendapat ampunan Allah yaitu :
          1. Mengakui dosa.
          2. Menyesalinya.
          3. Mencela dirinya karena dosa.
          4. Cepat-cepat bertobat,
          5. Tidak berputus asa dari Rahmat Allah.

          Saat engkau mulai bertobat dan menyesali diri maka perbanyak istighfar kepada Allah Swt. Yakinlah, dari sekian banyak istighfar yang engkau panjatkan insya Allah ada sekali atau beberapa yang diterimaNYA, karena Allah Swt. Maha Mendengar, Maha Pengampun. Mari kita renungkan dan amalkan nasehat singkat ini. Semoga Allah me-Ridhoi kita. Amin.
          Read More...

          Selasa, 11 Januari 2011

          PENGALAMAN MENURUNKAN BERAT BADAN SECARA ALAMI

          Suatu ketika sahabatku di rawat di rumah sakit, nampaknya sakit beliau ada hubungannya dengan berat badan akibat mengkomsumsi makanan yang berlebihan, aktifitas olahraga yang kurang dan faktor stress menurut analisa beliau, ingat bukan analisa dokter.

          Waktu dirawat, menu yang disajikan oleh ahli gizi terdiri dari nasi putih, sayur bening, tempe/tahu pepes ,ikan dan Ayam. Menunya tak ada yang di goreng. Beliau kaget , namun dia tetap menyantapnya dengan senang hati. Perlu anda ketahui saudaraku ini senangnya, gulai ikan atau daging dimasak dengan santan, sop iga, gorengan dll. Dengan menu yang seadanya kurang lebih lima hari terasa nyaman dibadan. Setelah sampai dirumah, saudaraku memutuskan untuk menjaga menu yang sederhana tersebut. Apakah semudah itu, jawabnya tentu tidak. Disinilah perlu perjuangan dan pengorbanan.

          Sahabatku memulai perjuangan dengan mengingat apa yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw. Yaitu ” Berhenti makan sebelum kenyang” kemudian diikuti dengan niat dan tekad harus lebih sehat dan proposional lahir dan batin. Selanjutnya faktor motivasi juga harus di tancapkan.

          Berbekal contoh dari panutan beliau, niat, tekad dan motivasi dengan ucapan Bismillah mulailah dilakukan ”kontrol menu” istilah saudaraku tadi. Apapun boleh dimakan namun tidak boleh berlebihan, mau tahu caranya :

          1. ketika akan makan jangan lupa niat, tekad, motivasi dan contoh dari panutan.
          2. Mengurangi komsumsi makanan pokok secara perlahan, Kalau biasanya nasi 1 pirng dengan tambu maka sekarang 1 piring tanpa nambah. Kira-kira 1 minggu kurangi lagi menjadi ¾ piring sampai kebatas minimal yang kita inginkan.
          3. Gulai , untuk permulaan start hindari gulai santan atau yang banyak lemaknya. Kalau bisa dengan cara bakaran, pepes, atau bening. Disinilah perjuangannya.
          Lauk-pauk yang dikonsumsi 1 potang sedang ,paling banyak 2 potong.
          Bila sudah didapat target yang dinginkan maka bisa saja makan rendang satu potang sedikit bumbu demikian juga satu potong gulai sedikit kuah.
          4. Batasi memakan gorengan. Catatan hampir semua menu diindonesia tidak lepas dari minyak goreng. Oleh sebab itu bangkitkan motivasi untuk mengontrolnya.
          5. Konsumsi sayur bening atau lalapan untuk penyeimbang.
          6. Selingan jam 10 pagi dan 4 sore dengan buah-buahan yang sederhana saja.

          Dengan cara di atas, selama enam bulan berat badan saudaraku turun samapi 16 kg dan setelah bulan puasa turun lagi 3 kg. Sayang setelah lebaran dengan sedikit perobahan pola makan maklum ada lontong, kue lebaran menjelang idul adha naik 2 kg. Kalau sudah begini kembali ingat point pertama. Itulah key-nya. Selamat mencoba.
          Read More...