text ku

YA ALLAH...YA ALLAH...YA ALLAH

Rabu, 27 April 2011

TINGKATAN ORANG YANG BERTAUBAT

Setiap manusia punya salah dan dosa, kesempatan untuk kembali kepada jalan Allah ter buka lebar bagi manusia yang ingin bertaubat. Kalau kita perhatikan dalam kehidupan maka ada beberapa tingkat dalam taubat tersebut, yaitu :
Pertama, mereka terus menerus bertaubat sampai akhir hidupnya dan tidak pernah terbetik dalam hati untuk mengulangi perbuatan dosa yang lalu dan sekarang. Tegasnya, mereka berusaha menjauhi segala dosa. Mereka adalah orang-orang yang berjiwa tenang dan disifati dengan kedudukan taubat yang tertinggi. Karena mereka menempuh jalan yang lurus, senantiasa taat kepada Allah, menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah, membersihkan diri dari segala bentuk maksiat dan berakhlak mulia. Inilah tingkat tertinggi orang yang bertaubat. 

Kedua, mereka menempuh jalur istiqamah, dan senatiasa dalam naugan taubat sepanjang hidupnya. Namun tanpa sengaja dalam kehidupan ada saja dosa-dosa atau keburukan yang menimpah. Seandainya hal ini terjadi, maka mereka dengan cepat mencela diri mereka dan memperbaruhi tekad untuk bertaubat dan terus menyesali dan bertanya kedalam hati kenapa ini harus terjadi dan terus berharap agar Allah membimbing mereka ke jalan lurus dan istiqamah. Pada tingkat ini sebenarnya mereka benar-benar telah istiqamah namun celah masih dimanfaatkan  setan untuk berbuat salah dan dosa. Kalau kita perhatikan tingkat ini termasuk tinggi, namun bila dicermati disinilah kebanyak posisi orang-orang yang bertaubat.
      Ketiga, orang-orang yang terus menerus bertaubat pada rentan waktu tertentu, namun perbuatan maksiat dan syawat mengalahkan diri mereka. Mereka mencampur adukkan antara perbuatan baik dengan perbuatan buruk. Jiwa mereka mencelanya, namun mereka tidak mampuh memulai taubat akibat angan-angan yang terlalu panjang, sehingga keingin untuk taubat senantiasa tertunda terus. Mereka yang ada pada level ini sebenarnya berada di jurang kerusakan dan bahaya tingkat tinggi, karena kemungkinan ajal menjemputnya, meninggal sebelum sempat bertaubat yang akan membuat mereka menyesal selama-lamanya. 

      Keempat, orang-orang yang punya hasrat mau bertaubat namun, jiwa mereka condong pada hawa nafsu buruk. Syawat inderawi telah menguasai mereka sehingga akhirnya terjerumus dalam dosa-dosa tanpa adanya itikad dalam hati untuk bertaubat. Mereka adalah orang-orang yang dikhawatirkan meninggal dalam keadaan su’ul khatimah. Inilah bahayanya kalau kita selalu menurutkan hawa nafsu dan syawat sehingga kita lupa kepada Akhirat yang pasti.  
          Read More...