text ku

YA ALLAH...YA ALLAH...YA ALLAH

Senin, 17 Oktober 2011

AKU TERINGAT NASEHAT KH. ARIFIN ILMAM

Pada hari Senin tanggal sepuluh bulan Oktober tahun dua ribu Sepuluh ketika aku berjalan dari lapangan parkir menuju tempat absen seperti biasa aku menaiki anak tangga teras lobby, Allah mentakdirkan aku tersandung pada anak tangga teras dan terjatuh dengan posisi mau tiarap kedua lutut menyentuh lantai teras, kedua telapak tangan juga menyentuh lantai teras dan kepala Alhamdulillah hanya nempel didinding dan dengan izin Allah tidak terbentur. Sinkronisasi kejadian dari mulut aku keluar ucupan ZIKIR inilah  pengalaman spiritual hari ini yang aku rasakan ketika aku lihat telapak tangan ku tak ada yang lecet hanya lutut kiri ku yang sedikit terasa linu dan saat aku bangun dan berjalan Alhamdulillah dapat berjalan dengan normal. Disinilah aku teringat akan makna ZIKIR yang pernah aku dengar dan maknahi yang disampaikan Ust. Arifin Ilham pada siaran TV kisahnya begini; Suatu subuh aku mendengar ZIKIR ,ceremah dan  nasehat  yang di sampaikan oleh ust. Arifin, enta kebetulan atau sengaja nasehat itu antusias dan senang sekali saya mendengarnya . Beliau menyampaikan “ ibu,bapak  dan hadirin perbanyaklah ZIKIR mengingat Allah kapanpun dimanapun dalam suasana dan situasi apapun mari kita ber ZIKIR dengan sebebar-benarnya kepada Allah Swt.”  Allah Yang Maha Kuasa mencintai orang-orang yang ber-zikir dan malaikat senantiasa menjaganya. Beliau menjelaskan bahwa di pesantrennya ada kegiatan olahraga bulutangkis, setiap pemain dibiasakan dalam kondisi  ber wudu’ dan saat memukul atau mengejar  bola dianjurkan ber-ZIKIR demikian aturan main yang mereka sepakati dan buat. Ustad menjelaskan mari kita lakukan aktivitas kita dimulai dengan menjaga  wudu’ dan senantiasa  ber-ZIKIR pada Allah Swt. Dan ini sesuai dengan firman Allah Swt. “ Sesungguhnya tentang kejadian langit dan bumi dan pergantian malam dan siang menjadi tanda (atas kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal/ berfikir. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah pada saat berdiri, duduk dan berbaring; dan mereka memikirkan kejadiaan langit dan bumi ,(sambil berkata): ya Tuhan kami, bukanlah Engkau jadikan ini dengan percuma (sia-sia), Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksaan  neraka.  ( QS. Ali-Imran( 3) : 190 -191). Kita harus berusaha menjaga kondisi yang baik sebelum datang  sakaratul maut untuk mencapai  hal itu,  tidak biasa dengan santai harus berusaha meningkatkan amal- ibadah  dan memperbanyak ZIKIR kepada Allah. Bila saatnya dipanggil kita masih mampu menyebut asma Allah sehingga kita mendapat khusnul khotimah dan jangan sampai kita mati dalam kondisi yang menyedikan  atau su’ul khatimah ,nau’zubillah min zaliq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan saran anda....