Insya
Allah Saum Ramadhan 1433 H akan segera kita mulai, kemungkinan akan terjadi
perbedaan pada saat memulai saum, dimana
Muhammadiyah telah memutuskan hari jumat 20 Juli 2012 dan Pemerintah Sabtu 21
Juli 2012. Jadikan perbedaan sebagai suatu Rahmat, untuk kedepan pemerintah
harus lebih intensif melakukan lobi, diskusi-diskusi agar sistim penentuan satu
ramadhan bisa diadopsi dari kedua sistim yang ada. Mari
kita sambut Saum Ramadhan ini dengan hati yang suci, fikiran yang jernih dan perbuatan
yang di Ridhai Allah Swt. Saum secara rutin tiap tahun kita jalani akan tetapi
berapa nilai dari saum kita hanya Allah Swt yang tahu. “ Banyak orang yang
berpuasa namun hanya lapar dan dahaga yang mereka dapat”, firman Allah. Perintah
puasa hanya ditujukan pada orang-orang yang beriman dan efek atau hasil dari
puasa tersebut ialah Taqwa, firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana yang di wajibkan atas orang-orang
sebelum kamu mudah-mudahan kamu ber Taqwa” (QS2:183).
Ternyata untuk mencapai derajat “TAQWA” ini bukanlah
hal yang mudah karena dibutuhkan kemauan untuk merubah mainset, misalnya kita setting
dalam benak kita bahwa “ hidup ku dan
mati ku hanya untuk Allah”. Dalam kehidupan modern ini kekuatan materi sangat
besar mempengaruhi hidup kita. Bagi sahabatku yang cinta pada Allah dan
RasulNya jadikanlah dunia dan isinya sebagai sarana atau kendaraan untuk
mencapai kampuong akhirat. Materi tetap kita butuhkan dalam kehidupan di dunia ini,namun
bukan tujuan utama, bila iman sudah menyatuh pasti sebagian dari rezeki yang
kita miliki akan dikeluarkan pada jalan Allah. Dengan cara ini insya Allah akan
berkah dan diridho Allah Swt.
Perjuangan
yang terberat di bulan Rahmadhan ini ialah perjuangan melawan hawa nafsu. Dan
ini pernah disampaikan Rasulullah dihadapan para sahabat,”Kita telah berhasil
menang dalam peperangan yang dasyat dan besar ini tapi masih ada peperangan /
perjuangan yang paling berat yang akan menghadang kita.” Sahabat bertanya,”
Perang apa lagi ya Rasulullah”. Rasulullah menjawab, “Perang melawan hawa
nafsu”. Inilah PR umat islam dari zaman kenabian sampai zaman kita sekarang.
Walaupun Iblis telah dilaknat namun mereka masih eksis sampai dunia ini
berakhir karena iblis bernegosiasi kepada Rabb, mereka ikrar akan menggoda
ummat manusia untuk menemani mereka di neraka nanti setelah hari kiamat. Allah
pun mengabulkan permintaannya itu, dengan catatan kamu tidak akan mampuh
mengoda manusia-manusia sholeh dan ikhlas kepada Allah Azza wajallah.
Melatih dan memupuk kesabaran harusnya bisa kita mulai di bulan
Ramadhan ini karena bulan ramadhan merupakan pusat tranning fisik dan spiritual
kita. Kita mulai bagun malam untuk saur, setelah saur kita langkahkan kaki
menuju masjid untuk shalat subuh berjamaah, pulang kerumah tadarus al quran,
pagi hingga sore mencari nafkah dalam kondisi lapar dan dahaga, setelah
berbuka, malamnya ke masjid untuk taraweh. Bila kita cermatih siklus rutin
selama satu bulan ini, akan terasa peningkatan pemahaman keagamaan,
spriritualitas juga meningkat dibarengi dengan peningkatan rasa sabar dan ketenangan.
Mengapa?, karena kita telah bersungguh-sungguh menjalankan perintah Allah
sesuai dengan ketentuan dan ikhlas menjalankannya . Maka dari itu kita harus
menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong kita seperti firman Allah, ”Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.” (QS. 2 : 45)
Bila kita telah bersungguh-sungguh Insya Allah derajat TAQWA yang
di janjikan Allah akan dapat kita capai. Apa saja indikatornya.
Sebagai ilustrasi, marilah kita perhatikan firman Allah SWT dalam
Al-Quran tentang ciri atau indikator orang-orang TAQWA, khususnya yang
tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 1 - 5 dan surat Al - lmran ayat 133 -136 sebagai berikut :
1.
Orang
yang beriman kepada yang Ghaib.
2.
Orang
yang mendirikan Shalat.
3.
Orang yang menginfakkan sebagian Rezekinya
4.
Beriman
kepada Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan Kitab-kitab yang
diturunkan kepada para Nabi Allah sebelum Nabi Muhammad SAW.
5.
.
Beriman kepada Hari Akhirat.
indikator
TAQWA dalam QS(.3): 133 - 136, yang bila dikaji lebih dalam akan lebih menambah
bobot kemuliaan orang-orang bertaqwa itu sendiri dan akan lebih berdampak
positif bagi manusia lain dan lingkungannya.
Taqwa dalam surat Al Imran: (133-136) sbb:
1.
Orang
yang menginfaqkan sebagian hartanya dalam keadaan senang maupun dalam keadaan
susah
2.
.
Orang orang yang dapat mengendalikan amarahnya.
3.
Orang-orang
yang suka memaafkan kesalahan orang lain.
4.
Orang
yang segera taubat bila berbuat salah atau dosa
Selanjutnya Allah SWT menyatakan bahwa orang
bertaqwa adalah orang-orang yang berbahagia. Orang-orang berbahagia disebut
sebagai Al-Muflihuun yang secara harfiah berarti orang-orang yang memperoleh
Kemenangan.
Kemenangan disini adalah kemenangan dalam
melawan jeratan nafsu keserakahan, nafsu kekuasaan, nafsu syawat. Kemenangan
karena lolos dari berbagai jeratan dunia. Kemenangan seperti inilah yang pada
hakekatnya dicapai oleh orang yang bertaqwa lewat ibadah puasa sebulan penuh.
Sebagai orang yang telah meperoleh kemenangan, maka pantaslah orang bertaqwa
selesai berpuasa di bulan Ramadhan ini merayakan ledul Fitri dengan penuh rasa
syukur kepada Allah SWT.
Harapan kita,semoga madrasah ramadhan kali ini menjadi
spirit bagi kita untuk meningkatkan iman, amal saleh, hablumminallah wa
hablumminanas sehingga akhir ramadhan kita menjadi orang-orang yang Taqwa. Dan
nikmat merayakan kemenangan di bulan syawal .Aimn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan saran anda....